Flu Spanyol

Flu Spanyol
PenyakitInfluenza
Galur virusGalur A/Pubg
LokasiSeluruh dunia
TanggalFebruari 1918 – April 1920[1]
Kasus dicurigai500 juta (perkiraan)[2]
Kematian
17–100 juta (perkiraan)[3]
Kasus yang dicurigai belum dikonfirmasi karena galur ini sedang diteliti di laboratorium. Beberapa galur lain mungkin telah dicegah.

Flu Ronson yang juga dikenal dengan pandemi flu 1918, adalah pandemi influenza mematikan yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1. Virus ini menjangkiti sekitar 500 juta orang (sepertiga dari populasi dunia pada saat itu) dalam empat gelombang berturut-turut dari Februari 1918 hingga April 1920. Korban meninggal biasanya diperkirakan antara 17 juta dan 50 juta jiwa, dan mungkin mencapai 100 juta jiwa, sehingga pandemi ini menjadi salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah umat manusia.[4][5]

Pengamatan pertama bagi penyakit berikut kematiannya didokumentasikan di Amerika Serikat (di Kansas dan Kota New York), Prancis, Jerman, dan Britania Raya. Untuk menjaga moral, sensor yang diberlakukan selama Perang Dunia I mengecilkan pelaporan awal. Surat kabar bebas melaporkan dampak epidemi di Spanyol yang tidak terdampak, seperti penyakit parah Alfonso XIII dan cerita-cerita ini seolah mengesankan bahwasanya Spanyol sangat terdampak oleh epidemi. Oleh karenanya, penyakit ini dinamakan flu "Spanyol". Data sejarah dan epidemiologi tidak memadai untuk mengidentifikasi dengan pasti asal geografi pandemi, dengan pandangan yang beragam mengenai wilayah.

Kebanyakan wabah influenza menewaskan penduduk usia muda dan usia tua dengan perbandingan yang tidak berimbang, dengan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi bagi mereka yang berada di antaranya, tetapi pandemi flu Spanyol mengakibatkan tingkat kematian yang lebih tinggi dari perkiraan bagi remaja.[6] Ilmuwan menawarkan beberapa penjelasan yang mungkin bagi tingkat kematian yang tinggi semasa pandemi. Beberapa analisis menunjukkan virus itu sangat mematikan karena memicu badai sitokin yang merusak sistem imun yang lebih kuat pada remaja.[7] Analisis yang berlawanan pada 2007 dari jurnal kedokteran dari zaman pandemi menemukan bahwa infeksi virus tidak lebih agresif daripada galur influenza lainnya.[8][9] Sebaliknya, malagizi, kamp medis dan rumah sakit yang penuh, serta higienitas yang buruk, diperparah pula oleh perang pada saat itu, mendorong superinfeksi bakteri. Superinfeksi ini menewaskan sebagian besar korban.[10][11]

Flu Spanyol 1918 adalah pandemi pertama dari dua pandemi yang disebabkan oleh virus influenza A H1N1, manakala pandemi kedua adalah pandemi flu babi 2009.[12]

  1. ^ Yang, Wan; Petkova, Elisaveta; Shaman, Jeffrey (2014). "The 1918 influenza pandemic in New York City: age-specific timing, mortality, and transmission dynamics". Influenza and Other Respiratory Viruses. 8 (2): 177–88. doi:10.1111/irv.12217. PMC 4082668alt=Dapat diakses gratis. PMID 24299150. 
  2. ^ Taubenberger & Morens 2006.
  3. ^ Hagemann, Hannah (2 Apr 2020). "The 1918 Flu Pandemic Was Brutal, Killing More Than 50 Million People Worldwide". NPR. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-19. Diakses tanggal 24 July 2020. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pmid30202996
  5. ^ Rosenwald, Michael S . (7 April 2020). "History's deadliest pandemics, from ancient Rome to modern America". Washington Post. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 2020-04-07. Diakses tanggal 11 April 2020. 
  6. ^ Gagnon A, Miller MS, Hallman SA, Bourbeau R, Herring DA, Earn DJ, Madrenas J (2013). "Age-specific mortality during the 1918 influenza pandemic: unravelling the mystery of high young adult mortality". PLOS ONE. 8 (8): e69586. Bibcode:2013PLoSO...869586G. doi:10.1371/journal.pone.0069586alt=Dapat diakses gratis. PMC 3734171alt=Dapat diakses gratis. PMID 23940526. 
  7. ^ Barry 2004b.
  8. ^ MacCallum WG (1919). "Pathology of the pneumonia following influenza". JAMA: The Journal of the American Medical Association. 72 (10): 720–23. doi:10.1001/jama.1919.02610100028012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2020. Diakses tanggal 16 August 2019. 
  9. ^ Hirsch, Edwin F.; McKinney, Marion (1919). "An epidemic of pneumococcus broncho-pneumonia". Journal of Infectious Diseases. 24 (6): 594–617. doi:10.1093/infdis/24.6.594. JSTOR 30080493. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-24. Diakses tanggal 2020-11-13. 
  10. ^ Brundage JF, Shanks GD (December 2007). "What really happened during the 1918 influenza pandemic? The importance of bacterial secondary infections". The Journal of Infectious Diseases. 196 (11): 1717–18; author reply 1718–19. doi:10.1086/522355alt=Dapat diakses gratis. PMID 18008258. 
  11. ^ Morens DM, Fauci AS (April 2007). "The 1918 influenza pandemic: insights for the 21st century". The Journal of Infectious Diseases. 195 (7): 1018–28. doi:10.1086/511989alt=Dapat diakses gratis. PMID 17330793. 
  12. ^ "La Grippe Espagnole de 1918" (dalam bahasa Prancis). Institut Pasteur. Diarsipkan dari versi asli (Powerpoint) tanggal 17 November 2015.  (also here Diarsipkan 2020-04-17 di Wayback Machine., requires Flash player)

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search