Fraksinasi sel

Fraksinasi sel atau fraksinasi subselular ialah teknik untuk memisahkan bagian-bagian sel. Secara umum, teknik ini melibatkan homogenisasi, yaitu pemecahan sel secara halus, dan sentrifugasi, yaitu pemisahan komponen-komponen sel oleh gaya sentrifugal dalam alat sentrifuge. Pemutaran homogenat di dalam sentrifuge akan memisahkan bagian-bagian sel ke dalam dua fraksi, yaitu pelet, yang terdiri atas struktur-struktur lebih besar yang terkumpul di bagian bawah tabung sentrifuge, dan supernatan, yang terdiri atas bagian-bagian sel yang lebih kecil yang tersuspensi dalam cairan di atas pelet tersebut.[1] Supernatan dapat disentrifugasi kembali dengan kecepatan yang lebih tinggi untuk mendapatkan pelet yang lebih ringan atau kecil daripada pelet pertama. Dengan sentrifugasi diferensial, supernatan disentrifugasi dengan kecepatan yang makin tinggi sehingga didapatkan komponen yang makin kecil dalam pelet yang berurutan. Pelet tersebut dapat diresuspensi dan dimurnikan lebih lanjut dengan sentrifugasi densitas gradien.[2]

Fraksinasi sel memungkinkan para ilmuwan mendapatkan komponen tertentu sel dalam jumlah besar dan mengidentifikasi fungsinya.[1] Teknik ini pertama kali dikembangkan dan diperkenalkan pada tahun 1930-an dan 1940-an oleh Albert Claude serta Robert Bensley dan Normand L. Hoerr, dan kemudian sudah diterima secara luas pada akhir tahun 1950-an dan tahun 1960-an.[3]

  1. ^ a b Campbell, N.A.; Reece, J.B. & Mitchell, L.G. (2002). Biologi. Diterjemahkan oleh R. Lestari dkk. (edisi ke-5, jilid 1). Jakarta: Erlangga. hlm. 115.  (lihat di Penelusuran Buku Google)
  2. ^ (Inggris) Solomon, E.P.; Berg, L.R. & Martin, D.W. (2004). Biology (edisi ke-7). Belmont, CA: Brooks/Cole. hlm. 71–72.  (lihat di Penelusuran Buku Google)
  3. ^ (Inggris) Bechtel, W. (2006). Discovering Cell Mechanisms: The Creation of Modern Cell Biology. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 130.  (lihat di Penelusuran Buku Google)

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search