Gunung

Gunung Ararat, dilihat dari Khor Virap, Armenia
Pemandangan Alpen Prancis di Haute-Savoie dengan La Tournette di latar belakang
Gunung tertinggi di Indonesia kawasan lautan, Piramida Carstensz, atau kini dikenal dengan Puncak Jaya, Papua
Zugspitze, gunung tertinggi Jerman, dilihat dari Eibsee

Gunung adalah bagian kerak bumi yang lebih tinggi dari area di sekitarnya. Gunung biasanya memiliki sisi curam yang secara signifikan menyingkap batuan dasarnya. Gunung berbeda dari dataran tinggi karena memiliki daerah puncak yang terbatas, gunung lebih besar dari sebuah bukit, biasanya memiliki ketinggian setidaknya 300 meter (1.000 kaki) di atas tanah sekitarnya. Beberapa gunung adalah puncak yang berdiri sendiri tetapi sebagian besar merupakan bagian dari rangkaian pegunungan.[1]

Pegunungan terbentuk melalui kekuatan tektonik, erosi, atau aktivitas vulkanik,[1] yang bekerja pada skala waktu hingga puluhan juta tahun.[2] Begitu pembentukan gunung berhenti, gunung-gunung perlahan-lahan akan semakin landai melalui aksi pelapukan, melalui kemerosotan, serta bentuk-bentuk pemborosan massal lainnya, serta melalui erosi oleh sungai dan gletser.

Ketinggian di pegunungan menghasilkan iklim yang lebih dingin daripada di permukaan laut pada garis lintang yang sama. Iklim yang lebih dingin ini sangat mempengaruhi ekosistem pegunungan: ketinggian gunung yang berbeda-beda menjadi habitat tumbuhan dan hewan yang berbeda pula. Karena medan dan iklim yang kurang ramah, gunung cenderung lebih sedikit digunakan untuk pertanian dan lebih banyak untuk ekstraksi sumber daya, seperti pertambangan dan penebangan, atau dijadikan tempat rekreasi, seperti mendaki gunung dan bermain ski.

Gunung tertinggi di Bumi adalah Gunung Everest di Himalaya, Asia, yang puncaknya mencapai ketinggian 8.850 m (29.035 ft) di atas permukaan laut rata-rata. Gunung tertinggi di antara semua planet Tata Surya adalah Olympus Mons di Mars dengan ketinggian 21.171 m (69.459 ft).

Sinonim dari gunung adalah ancala[3], giri[4], argo[5], dolok[6], meru[7], ardi[8], atau jabal[9].

  1. ^ a b Jackson, Julia A., ed. (1997). "Mountain". Glossary of geology (edisi ke-Fourth). Alexandria, Viriginia: American Geological Institute. ISBN 0922152349. 
  2. ^ Levin, Harold L. (2010). The earth through time (edisi ke-9th). Hoboken, N.J.: J. Wiley. hlm. 83. ISBN 978-0470387740. 
  3. ^ (Indonesia) Arti kata ancala dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  4. ^ (Indonesia) Arti kata giri dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  5. ^ (Indonesia) Arti kata argo dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  6. ^ (Indonesia) Arti kata dolok dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  7. ^ (Indonesia) Arti kata meru dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  8. ^ (Indonesia) Arti kata ardi dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  9. ^ (Indonesia) Arti kata jabal dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search