Gunung Lawu

Gunung Lawu
Jawa: ꦒꦸꦤꦸꦁꦭꦮꦸ
Titik tertinggi
Ketinggian3.265 m (10.712 ft)[1]
Puncak3.118 m (10.230 ft)[2]
Posisi ke-76 gunung tertinggi di dunia
Geografi
Gunung Lawu di Jawa
Gunung Lawu
Gunung Lawu
Lokasi di pulau Jawa
LetakKabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kendal, Jogorogo, Ngrambe, Sine, Ngawi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Indonesia
Geologi
Jenis gunungStratovolcano
Letusan terakhir28 November 1885
Pendakian
Rute termudahCemoro Sewu
Rute normalCemoro Kandang, Candi Cetho

Gunung Lawu (Hanacaraka: ꦒꦸꦤꦸꦁꦭꦮꦸ) adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di Pulau Jawa, tepatnya di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Indonesia. Gunung Lawu memiliki ketinggian sekitar 3.265 mdpl. Gunung Lawu terletak di antara tiga kabupaten, yaitu Karanganyar di Jawa Tengah, Ngawi, dan Magetan di Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat", yang diperkirakan terakhir meletus pada tanggal 28 November 1885[3][4] dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Studi pada 2019 tentang geothermal heat flow menyugestikan bahwa Gunung Lawu masih aktif sampai sekarang.[5] Pada tahun 1978, serangkaian gempa bumi dilaporkan dirasakan diarea sekitar Gunung Lawu dan diikuti oleh suara mirip dentuman dari arah gunung.[6] Gunung Lawu merupakan salah satu gunung terdingin di Jawa, setelah Gunung Semeru, dan Gunung Slamet yang merupakan titik terdingin di Jawa.[7]

Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yakni Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.[7]

Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Sedikit ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit, yaitu Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.

  1. ^ a b "Lawu". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-23. Diakses tanggal 2006-12-26. 
  2. ^ "Indonesian high-prominence peaks". peaklist.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-09. Diakses tanggal 2006-12-30. 
  3. ^ ""Usai Erupsi 1885, Gunung Lawu Masih Bisa Meletus"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 2015-07-05. 
  4. ^ Bramantyo (14 Maret 2014). "Ini Bukti Gunung Lawu Dahulu Berada di Dasar Laut". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-03. Diakses tanggal 30 September 2022. 
  5. ^ B. Nurhandoko, Bagus Endar; Kurniadi, Rizal; Triyoso, Kaswandhi; Widowati, Sri; Asmara Hadi, M. Rizka; Abda, M. Rizal; K. Martha, Rio; Fatiah, Elfa; Rizal Komara, Insan (17 August 2019). "Integrated Subsurface Temperature Modeling beneath Mt. Lawu and Mt. Muriah in The Northeast Java Basin, Indonesia". Open Geosciences. 11 (1): 341–351. doi:10.1515/geo-2019-0027alt=Dapat diakses gratis. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  6. ^ "Global Volcanism Program | Lawu". Smithsonian Institution | Global Volcanism Program (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-18. Diakses tanggal 2023-05-20. 
  7. ^ a b Arum, Rifda (Januari 2023). "52 Nama-Nama Gunung Di Pulau Jawa Berdasarkan Ketinggiannya". Gramedia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-30. Diakses tanggal Januari 2023. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search