Imam Mahdi

Nama Imam Mahdi di tembok Masjid Nabawi

Imam Mahdī (bahasa Arab: الإمام المهد) atau Al Imam al-Mahdī/Mehdi adalah seorang pemimpin muslim biasa yang diberi petunjuk dan dipilih oleh Allah untuk dijadikan khalifah agar menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan kembali syariat Islam semurni-murninya, seperti syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad yang sebelumnya terpecah menjadi 73 golongan.

Di bawah pimpinan Al-Mahdi, keadilan ditegakkan kembali di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat. Dikatakan bahwa ia menjadi pemimpin yang jujur dan adil[1], serta membagikan harta kekayaannya untuk kemajuan umat.[2]

Dalam Syiah Dua Belas Imam, Mahdi mengacu pada Muhammad al-Mahdi, Imam kedua belas Syiah, putra Hasan al-Askari. Di antara Islam Sunni, perawi terkenal telah meriwayatkan hadits tentang kabar baik Mahdi dari Nabi Islam. Berbagai pandangan dan hadits telah diriwayatkan tentang Mahdi dari perawi dan ulama Sunni. Dalam riwayat-riwayat ini, putra Hasan dan Husain, putra Hasan al-Askari, disebutkan sebagai Mahdi.[3]

  1. ^ “Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan Ayahnya adalah Abdullah (Hamba Allah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
  2. ^ Telah bersabda rasulullah, "Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya, dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)
  3. ^ Madelung, Wilferd (1986). "al-Mahdī". Encyclopaedia of Islam. 5 (2nd ed.). Brill Academic Publishers. pp. 1230–8. ISBN 90-04-09419-9.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search