Joseon

Joseon Agung
조선국


고려국
(1392–1393)
高麗國

조선국
(1393–1894)
朝鮮國

대조선국
(1894–1897)
大朝鮮國
1392–1897
{{{coat_alt}}}
Segel Kerajaan
Segel
(ca 1884–1897)
Wilayah Joseon setelah penaklukan Jurchen oleh Raja Sejong dari Joseon pada tahun 1433 (dengan perbatasan saat ini)
Wilayah Joseon setelah penaklukan Jurchen oleh Raja Sejong dari Joseon pada tahun 1433 (dengan perbatasan saat ini)
StatusHubungan pembayar upeti dengan Ming dan Qing
(1401–1895)a[1][2][3][4]
Intervensi Jepang.
(1894–1896)
Ibu kotaUtama:
Hanseong
(sekarang Seoul) (1394–1399/1405–1897)
Sementara:
Gaegyeong
(1392–1394/1399–1405)
Bahasa resmiKorea Pertengahan,
Korea Modern Awal,
Tionghoa Klasik[5][6]:243,  329[7]:74 (literatur Tiongkok atau Hanmun di Korea)
Agama
Konfusianisme
(agama negara)
,
Buddhisme,
Shamanisme,
Taoism,
Kekristenan
(diakui pada 1886)
DemonimKorea
PemerintahanMonarki absolut[8]
Raja 
• 1392–1398
Taejo (pertama)
• 1864–1897
Gojong (terakhir)
Kepala Penasihat Negara[note 1] 
• 1392
Bae Geuk-ryeom (pertama)
• 1894–1898
Kim Byeong-si (terakhir)
LegislatifTidak ada (pemerintahan melalui dekret) (hingga 1894)
Jungchuwon (sejak 1894)
Sejarah 
• Taejo naik takhta
5 Agustus 1392
• mengubah nama negara dari Goryeo menjadi Joseon
28 Maret 1393
9 Oktober 1446
1592–1598
• Invasi Manchu pertama dan kedua
1627, 1636–1637
26 Februari 1876
17 April 1895
13 Oktober 1897
Populasi
• 1519[9]
3,300,000
• 1648[10]
2,576,000
• 1717[10]
10,056,000
• 1777[10]
9,074,000
• 1807[10]
9,377,000
Mata uangMun
(1423–1425, 1625–1892)
Yang
(1892–1897)
Didahului oleh
Digantikan oleh
Goryeo
Tamna
ksrKekaisaran
Korea
Sekarang bagian dari Korea Utara
 Korea Selatan
 Rusia (Nokdundo)[11]
  1. Sistem diplomasi di Asia Timur bersifat hierarkis dan tidak memiliki kesetaraan.[12] Ming dan Qing memandang semua hubungan diplomatiknya sebagai hubungan kaisar-bawahan.[13] Meskipun menjadi pengikut Putra Langit, Joseon Korea menikmati tingkat kemandirian dan kedaulatan yang tinggi dalam urusan dalam dan luar negeri.[14] Namun, Dinasti Qing terlibat langsung dalam urusan Joseon dari Insiden Imo tahun 1882 hingga Traktat Shimonoseki tahun 1895.[1]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
nama Korea
Hangul
Hanja
Alih AksaraJoseon
McCune–ReischauerChosŏn
IPA[tɕosʌn]
nama Korea Utara
Hangul
Hanja
Alih AksaraJoseon Bonggeon Wangjo
McCune–ReischauerChosŏn Ponggŏn Wangjo
Official name
Hangul
Hanja
Alih AksaraDaejoseon(-)guk
McCune–ReischauerTaejosŏn'guk
IPAPengucapan Korea: [tɛdɕosʌnɡuk̚]

Kerajaan Joseon (Hangul대조선국; Hanja, "Negara Joseon yang Agung"; juga Chosŏn, Choson, Chosun) merupakan sebuah kerajaan yang didirikan oleh Taejo yang berlangsung selama kurang lebih lima abad, dari bulan Juli 1392 sampai Oktober 1897. Secara resmi diganti namanya menjadi Kekaisaran Korea Raya pada bulan Oktober 1897.[17] Didirikan setelah runtuhnya dinasti Goryeo yang beribu kota di Kaesong. Setelah mendirikan dinasti baru, Yi Seong-gye memindahkan ibu kota kerajaannya yang semula di Kaesong, bergeser agak ke selatan di wilayah Hanseong, yang sekarang disebut Seoul. Perbatasan utara kerajaan diperluas ke batas-batas alam di Yalu dan Sungai Tumen melalui penaklukkan dari suku Jurchen. Joseon merupakan dinasti terakhir Korea dan merupakan dinasti Konfusianisme yang berumur terpanjang.

Selama masa pemerintahannya, Joseon mendukung cita-cita dan doktrin Konfusianisme Tiongkok di dalam masyarakat Korea. Neo-Konfusianisme dipasang sebagai ideologi negara dinasti yang baru. Buddhisme direndahkan dan kadang-kadang menghadapi penganiayaan oleh dinasti Joseon. Joseon juga menguatkan aturan yang efektif atas wilayah Korea dan menjadi saksi peningkatan budaya klasik Korea, perdagangan, ilmu pengetahuan, sastra, dan teknologi. Namun dinasti ini sangat lemah selama akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, ketika Invasi Jepang ke Korea (1592-1598) dan serangan pertama dan kedua Manchu tahun 1636 yang hampir menyerbu Semenanjung Korea, yang mengarah ke kebijakan isolasionis yang semakin keras yang menjadikan negaranya dikenal sebagai "Kerajaan Pertapa". Setelah serangan-serangan dari Manchuria berakhir, Joseon mengalami periode damai hampir 200 tahun lamanya.

Namun kekuatan apapun yang memulihkan kerajaan selama isolasi, berkurang menjelang abad ke-18 dan berhadapan dengan perselisihan internal, perebutan kekuasaan, tekanan internasional dan pemberontakan-pemberontakan, dinasti Joseon menurun drastis pada akhir abad ke-19.

Periode Joseon meninggalkan warisan besar kepada Korea modern; banyak Kebudayaan Korea modern, etiket, norma, dan sikap masyarakat terhadap isu-isu saat ini, dan bahasa Korea modern dan dialek-dialeknya yang berasal dari budaya dan tradisi Joseon.

  1. ^ a b Lin 2014, hlm. 69–71.
  2. ^ Kim 2012, hlm. 293.
  3. ^ "Japan–South Korea Joint History Research Project" https://www.jkcf.or.jp/wordpress/wp-content/uploads/2019/11/3-03j.pdf Diarsipkan 8 May 2024 di Wayback Machine.
  4. ^ "The Institute of Foreign Affairs and National Security(외교안보연구소)" Was Korea Ever a Part of China?: A Historical Review - https://www.ifans.go.kr/knda/com/fileupload/FileDownloadView.do?storgeId=c61b04e5-0182-4c75-ad21-828ecacfb855&uploadId=346596669843959&fileSn=1
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Met
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lee
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Orchiston-Green-Strom
  8. ^ Choi, Sang-hun (2017). Interior Space and Furniture of Joseon Upper-class Houses. Ewha Womans University Press. hlm. 16. ISBN 978-8973007202. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2023. Diakses tanggal 1 November 2020 – via Google Books. Joseon was an absolute monarchy 
  9. ^ Sung-Ho Kang (2014). Reorienting Reorient: East Asia and 15th–19th Century Joseon. 
  10. ^ a b c d Ki-joo Park and Donghyu Yang (2007). The Standard of Living in the Chosoˇn Dynasty Korea in the 17th to the 19th Centuries. 
  11. ^ 이옥희 [Yi Ok-hui]; 최한성 [Choe Han-seong]; 안재섭 [An Jae-seop] (2004). 두만강 하구 녹둔도의 위치 비정(批正)에 관한 연구 [Geographical Study on the Location of Nokdun-do in lower Tuman river] (dalam bahasa Korea). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2011. Diakses tanggal 2010-06-10. 
  12. ^ Kang, david (2019), International Order in Historical East Asia: Tribute and Hierarchy Beyond Sinocentrism and Eurocentrism, Cambridge University Press 
  13. ^ Zhang, Xiaomin (2007), The Late Qing Dynasty Diplomatic Transformation: Analysis from an Ideational Perspective, Oxford Academic 
  14. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Em
  15. ^ "조선력사 시대구분표". Naenara (dalam bahasa Korea). Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2019. Diakses tanggal 1 July 2019. 
  16. ^ "Korean History in Chronological Order". Naenara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2019. Diakses tanggal 1 July 2019. 
  17. ^ "조선". 한국민족문화대백과. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/> yang berkaitan


© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search