Joseph Priestley

Joseph Priestley oleh Ellen Sharples (1794)[1]

Joseph Priestley FRS (/ˈprstli/;[2] 24 Maret [K.J.: 13 Maret] 1733 – 6 Februari 1804) adalah seorang filsuf, rohaniawan, teolog, pengajar, ahli ilmu politik dan ahli kimia berkebangsaan Inggris yang telah menerbitkan lebih dari 150 buku. Ia dikenal luas sebagai penemu oksigen,[3] yang diisolasi dalam keadaan gas, meskipun Carl Wilhelm Scheele dan Antoine Lavoisier turut memiliki klaim yang kuat terhadap penemuan tersebut.[4]

Semasa hidupnya, Priestley telah membangun reputasi ilmiah berkat temuan air sodanya, tulisan-tulisannya mengenai kelistrikan, serta penemuannya atas beberapa "udara" (gas), termasuk salah satu yang dikenal adalah udara yang disebut Priestley sebagai "udara tak berflogiston" (oksigen). Namun, keteguhan Priestley untuk mempertahankan teori flogiston dan menolak apa yang kemudian menjadi revolusi kimia membuatnya terisolasi dari komunitas ilmiah.

Keilmuan Priestley selaras dengan teologinya, dan ia secara konsisten mencoba untuk menggabungkan rasionalisme Pencerahan dengan teisme Kekristenan.[5] Dalam naskah metafisiknya, Priestley mencoba untuk menggabungkan teisme, materialisme, dan determinisme, suatu usaha yang disebut-sebut "berani dan orisinal".[6] Ia percaya bahwa pemahaman yang baik terhadap dunia alam mampu mendorong kemajuan manusia dan pada akhirnya membawanya pada Kekristenan milenium.[6] Priestley, yang sangat percaya akan pertukaran ide yang bebas dan terbuka, menyuarakan toleransi dan persamaan hak bagi kelompok Pengingkar, yang mengarahkannya dalam mempelopori Unitarianisme di Inggris. Terbitan-terbitan Priestley yang penuh dengan kontroversi, ditambah dengan dukungannya terhadap Revolusi Perancis, menimbulkan kecurigaan masyarakat dan pemerintah; ia kemudian dipaksa meninggalkan kediamannya pada tahun 1791, mula-mula ke London lalu kemudian ke Amerika Serikat, setelah sekumpulan perusuh membakar habis rumah serta gerejanya di Birmingham. Ia menghabiskan sepuluh tahun terakhir masa hidupnya di Northumberland County, Pennsylvania.

Sebagai seorang cendekiawan dan pengajar semasa hidupnya, Priestley juga berkontribusi secara signifikan pada pedagogi, termasuk dalam publikasi karya seminarnya mengenai tata bahasa Inggris serta buku-bukunya mengenai sejarah. Tulisannya yang bertema pendidikan tersebut merupakan satu di antara berbagai karya populer Priestley. Karya metafisiknya, namun, merupakan karyanya yang paling berpengaruh cukup lama. Karya tersebut dianggap sebagai sumber primer bagi utilitarianisme oleh sejumlah filsuf seperti Jeremy Bentham, John Stuart Mill, dan Herbert Spencer.

Penemu Gas

  1. ^ McLachlan (1983), hlm. 28–30.
  2. ^ "Priestley" Diarsipkan 30 October 2014 di Wayback Machine.: Collins English Dictionary – Complete & Unabridged 2012 Digital Edition.
  3. ^ H. I. Schlesinger (1950). General Chemistry (edisi ke-4). hlm. 134. 
  4. ^ Kuhn (1996), hlm. 53–60; Schofield (2004), hlm. 112–113. Kesulitan dalam menentukan waktu dan tempat "penemuan" oksigen secara tepat, di dalam konteks pengembangan revolusi kimia, merupakan satu dari ilustrasi utama Thomas Kuhn mengenai sifat bertahap pergeseran paradigma dalam The Structure of Scientific Revolutions.
  5. ^ Tapper (2002), hlm. 10.
  6. ^ a b Tapper (2002), hlm. 314.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search