Kalender Yahudi

Kalender Yahudi, menampilkan bulan Adar II antara 1927 dan 1948

Kalender Yahudi atau Kalender Ibrani (bahasa Ibrani: הלוח העבריha'luach ha'ivri) adalah kalender lunisolar yang digunakan oleh bangsa Yahudi.[1] Kalender ini memiliki 12 bulan, dengan setiap bulannya berjumlah 29 atau 30 hari dan kurang lebih berjumlah 354 hari setiap tahunnya.[2]

Sistem penanggalan kalender ini disebut lunisolar karena berpatokan pada perubahan musim yang dipengaruhi oleh putaran matahari dan bulan.[3] Sebelum abad ke-7 SM, kalender dimulai dari musim gugur yang kemudian diikuti oleh perayaan-perayaan pertanian.[3] Namun, dalam penggunaan kedua sistem tersebut secara bersamaan, ada perbedaan jumlah hari di antara penanggalan dengan sistem Matahari dan bulan.[3] Perbedaan yang terjadi di setiap tahunnya berjumlah 11 hari, sehingga ada bulan ke-13 yang ditambahkan pada tahun kabisat.[4] Setelah zaman pembuangan, Sabat -sistem tujuh hari selama seminggu dan 354 hari dalam setahun- menjadi patokan kalender Yahudi.[3]

Peredaran bulan menjadi dasar pergantian hari yang dimulai dengan malam (dalam tradisi Yahudi kuno, hari baru dimulai setelah Matahari terbenam, hingga terbenamnya Matahari kembali di keesokan harinya).[3] Karena perpaduan antara sistem kalender Matahari dan bulan tersebut, kalender Yahudi selalu beriringan dengan Kalender Gregorian walaupun tetap memiliki perbedaan.[3]

  1. ^ (Inggris)Jacob Neusner, Alan J. Avery-Peck, dan William Scott Green.1999.The Encyclopedia of Judaism.New York:The Continuum Publishing Company. hlm 32-50.
  2. ^ (Inggris)Geoffry Wigoder.1989.The Encyclopedia of Judiasm. New York: Macmillan Publishing Company. hlm 145-146.
  3. ^ a b c d e f (Indonesia)Rasid Rachman.2005. Hari Raya Liturgi: Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
  4. ^ (Inggris)Solomon Gandz. 1956. Sanctification of a New Moon. New Haven:Yale University Press.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search