Karl Marx FRSA[1] | |
---|---|
![]() Karl Marx pada tahun 1875 | |
Lahir | Karl Marx 5 Mei 1818 Trier, Kerajaan Prusia, Konfederasi Jerman |
Meninggal | 14 Maret 1883 London, Inggris | (umur 64)
Makam | Makam Karl Marx |
Kebangsaan |
|
Almamater | |
Suami/istri | |
Anak | Setidaknya 7, termasuk Jenny, Laura dan Eleanor |
Orang tua |
|
Kerabat |
|
Karier filsafat
| |
Era | Filsafat abad ke-19 |
Kawasan | Filsafat Barat |
Aliran | |
Tesis | The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature (1841) |
Pembimbing doktoral | Bruno Bauer |
Minat utama |
|
Gagasan penting |
|
Tanda tangan | |
![]() | |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Karl Marx[3] (Jerman: [maɐ̯ks]; 5 Mei 1818 – 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, ekonom, sejarawan, pembuat teori politik, sosiolog, jurnalis dan sosialis revolusioner asal Jerman. Lahir di Trier dalam keluarga kelas menengah, Marx belajar filsafat Hegelian. Marx tak bernegara karena publikasi politiknya dan tinggal dalam pengasingan di London, di mana ia tetap mengembangkan pemikirannya dalam kolaborasi dengan pemikir Jerman Friedrich Engels dan menerbitkan tulisan-tulisannya, melakukan riset di ruang baca British Museum. Karya terkenalnya adalah pamflet tahun 1848, Manifesto Komunis, dan karya tiga volume Das Kapital. Pemikiran politik dan filsafatnya memiliki pengaruh pada sejarah intelektual, ekonomi dan politik pada masa berikutnya dan namanya dipakai sebagai adjektif, pengucapan dan aliran teori sosial.
Teori-teori Marx tentang masyarakat, ekonomi dan politik—yang secara kolektif dimengerti sebagai Marxisme—menyatakan bahwa umat manusia berkembang melalui perjuangan kelas. Dalam kapitalisme, manifes itu sendiri berada dalam konflik antara kelas pemerintahan (dikenal sebagai burjois) yang mengendalikan alat produksi dan kelas buruh (dikenal sebagai proletariat) yang dapat diperalat dengan menjual tenaga buruh mereka sebagai balasan untuk upah.[4] Memajukan kesepakatan kritikal yang dikenal sebagai materialisme sejarah, Marx memprediksi bahwa, seperti sistem sosio-ekonomi sebelumnya, kapitalisme memproduksi ketegangan internal yang akan berujung pada penghancuran diri dan digantikan oleh sistem baru: sosialisme. Bagi Marx, antagonisme kelas di bawah kapitalisme, yang merupakan bagian dari ketidakstabilan dan alam kecenderungan krisis, kemudian akan membuat kelas buruh mengembangkan masyarakat tanpa kelas, yang berujung pada penaklukan mereka terhadap kekuasaan politik dan kemudian menghimpun ketiadaan kelas, masyarakat komunis yang diatur oleh asosiasi produsen bebas.[5] Marx aktif mendorong penerapannya, berpendapat bahwa kelas tenaga kerja harus mengadakan tindakan revolusioner untuk menggulingkan kapitalisme dan mengirim emansipasi sosio-ekonomi.[6]
Marx dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia, dan karyanya dipuji sekaligus dikritik.[7] Karyanya dalam ekonomi menjadi dasar bagi sebagian besar pemahaman tenaga kerja pada saat ini dan hubungannya dengan modal, dan kemudian pemikiran ekonomi.[8][9][10] Beberapa intelektual, serikat buruh, seniman, dan partai politik di seluruh dunia dipengaruhi oleh karya Marx, dengan beberapa pihak memodifikasi atau mengadaptasi gagasan-gagasannya. Marx biasanya disebut sebagai salah satu arsitek utama dari ilmu sosial modern.[11][12]
Marx juga disebut sebagai "pengguna besar pertama metode kritis dalam ilmu-ilmu sosial", sebuah karakterisasi yang berasal dari seringnya ia menggunakan polemik di seluruh karyanya untuk memberikan kritik terhadap pemikir lain.[13] Ia mengkritik filsafat spekulatif, menyamakan metafisika dengan ideologi. Dengan mengadopsi pendekatan ini, Marx berusaha memisahkan temuan-temuan utama dari bias ideologis. Hal ini membedakannya dari banyak filsuf kontemporer.[14]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama manifesto
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Calhoun2002-23-24
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Manchester
Max Weber is known as a principal architect of modern social science along with Karl Marx and Emil Durkheim.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search