Kekaisaran Romawi

Kekaisaran Romawi

  • Imperium Romanum
  • Senatus populusque Romanus (SPQR)
    Senat dan Rakyat Romawi[n 1]
  • Βασιλεία τῶν Ῥωμαίων (bahasa Yunani Koine)
    Basileía tôn Rhōmaíōn
27 SM–395 M (bersatu)
395–476 (Barat)
330–1453 (Timur)
Bendera Kekaisaran Romawi
Vexillum SPQR
dengan lambang kekaisaran aquila
{{{coat_alt}}}
Kekaisaran Romawi tahun 117 M pada masa kejayaan, saat kematian Trajanus.[1]
Kekaisaran Romawi tahun 117 M pada masa kejayaan, saat kematian Trajanus.[1]
StatusKekaisaran
Ibu kota
Bahasa resmiLatin Klasik
Bahasa yang umum digunakanLatin Vulgar
Agama
PemerintahanPrincipatus/Dominatus
Kaisar 
• 27 SM – 14 M
Augustus (pertama)
• 98–117
Trajanus
• 284–305
Diokletianus
• 306–337
Konstantinus I
• 379–395
Theodosius I
• 475–476
Romulus Augustusa
• 527–565
Yustinianus I
• 1449–1453
Konstantinus XIb
LegislatifSenat
Era SejarahAntikuitas klasik sampai antikuitas akhir
32–30 SM
30–2 SM
• Masa kejayaan
Kekaisaran
117 M
293
• Konstantinopel
menjadi ibu kota kekaisaran
330
• Pembagian Timur–Barat
terakhir
395
• Pemecatan Romulus Augustus
476
1202–1204
29 Mei 1453
Luas
25 SM[3][4]2.750.000 km2 (1.060.000 sq mi)
117[3][5]5.000.000 km2 (1.900.000 sq mi)
390[3]4.400.000 km2 (1.700.000 sq mi)
Populasi
• 25 SM[3][4]
56800000
Mata uangSestertiusc
Didahului oleh
Digantikan oleh
Republik Romawi
ksrKekaisaran
Romawi Timur
ksrKekaisaran
Romawi Barat
Sekarang bagian dari
  • a Umumnya dianggap sebagai kaisar terakhir Kekaisaran Barat.
  • b Kaisar terakhir Kekaisaran Timur (Bizantium)
  • c Disingkat "HS". Harga dan nilai dinyatakan dalam sertersius, untuk denominasi mata uang menurut periode, lihat di bawah.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "continent" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "region" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Kekaisaran Romawi (bahasa Latin: Imperium Romanum; bahasa Yunani Koine: Βασιλεία τῶν Ῥωμαίων, translit. Basileía tôn Rhōmaíōn) adalah periode pasca-Republik dari peradaban Romawi kuno, dicirikan dengan pemerintahan yang dipimpin oleh kaisar, dan kepemilikan wilayah kekuasaan yang luas di sekitar Laut Tengah di Eropa, Afrika, dan Asia. Republik berusia 400 tahun yang mendahuluinya telah melemah dan tidak stabil akibat serangkaian perang saudara dan konflik politik, ketika Julius Caesar dinobatkan sebagai diktator seumur hidup dan kemudian dibunuh pada tahun 44 SM. Perang saudara dan pengeksekusian terus berlangsung, yang berpuncak pada kemenangan Oktavianus, putra angkat Caesar, atas Mark Antony dan Kleopatra dalam Pertempuran Actium serta ditaklukkannya Mesir. Setelah peristiwa-peristiwa di atas, kekuasaan Oktavianus menjadi tak tergoyahkan dan pada tahun 27 SM, Senat Romawi secara resmi memberinya kekuasaan penuh dan gelar baru Augustus, yang secara efektif menandai berakhirnya Republik Romawi.

Pemerintahan Kekaisaran Romawi bertahan selama kira-kira 500 tahun. Dua abad pertama kekaisaran ditandai dengan periode kemakmuran dan kestabilan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dikenal dengan Pax Romana atau "Perdamaian Romawi". Setelah kemenangan Oktavianus, luas Kekaisaran meningkat secara drastis. Setelah pembunuhan Caligula pada tahun 41, Senat dianggap berkeinginan untuk memulihkan kekuasaan Republik, tetapi Garda Praetorian memproklamirkan Claudius sebagai kaisar. Di bawah pemerintahan Claudius, Kekaisaran melakukan perluasan besar-besaran pertamanya sejak Augustus. Setelah penerus Claudius, Nero, memutuskan bunuh diri pada tahun 68, Kekaisaran mengalami masa perang saudara singkat dan terjadinya pemberontakan besar di Yudea, ketika empat jenderal legiun berbeda menyatakan diri sebagai Kaisar. Vespasianus berhasil meraih kemenangan pada tahun 69 dan mendirikan Dinasti Flavianus, sebelum digantikan oleh putranya Titus, yang membuka Colosseum tak lama setelah meletusnya Gunung Vesuvius. Masa jabatannya yang singkat diteruskan oleh saudaranya Domitianus, yang memerintah selama 15 tahun sebelum akhirnya dibunuh pada tahun 96. Senat kemudian menunjuk kaisar pertama dari Lima Kaisar Baik. Kekaisaran Romawi mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan Trajanus, kaisar kedua dari dinasti Nerva-Antonine.

Periode peningkatan kekacauan dan kemerosotan dimulai pada masa pemerintahan Commodus. Terbunuhnya Commodus tahun 192 memicu terjadinya Perang Lima Kaisar, yang dimenangkan oleh Septimius Severus. Pembunuhan Alexander Severus pada tahun 235 memicu Krisis Abad Ketiga, saat 26 pria dinyatakan sebagai Kaisar oleh Senat Romawi selama lima puluh tahun. Kekaisaran berhasil distabilkan pada masa pemerintahan Diokletianus dengan diperkenalkannya Tetrarki, yang ditandai dengan empat Kaisar memerintah Romawi secara bersamaan. Kebijakan ini pada akhirnya gagal, menyebabkan pecahnya perang saudara yang kemudian dimenangkan oleh Konstantinus I, yang mengalahkan saingannya dan menjadi penguasa tunggal Kekaisaran. Konstantinus kemudian memindahkan ibu kota Romawi timur ke Bizantium, yang kelak berganti nama menjadi Konstantinopel untuk menghormati sang Kaisar. Konstantinopel tetap menjadi ibu kota Kekaisaran Timur sampai tahun 1453. Konstantinus juga menetapkan Kristen sebagai agama negara. Setelah kematian Theodosius I, Kaisar terakhir yang memerintah Kekaisaran bersatu, kekuasaan Kekaisaran perlahan melemah akibat penyalahgunaan kekuasaan, perang saudara, invasi dan migrasi bangsa Barbar, reformasi militer, dan depresi ekonomi. Penjarahan Roma pada tahun 410 oleh suku Visigoth dan tahun 455 oleh bangsa Vandal semakin mempercepat keruntuhan Kekaisaran Barat, dan pelengseran Kaisar Romulus Augustulus pada tahun 476 oleh Odoaker dianggap menandai akhir dari Kekaisaran Barat. Kekaisaran Romawi Timur tetap bertahan selama seribu tahun berikutnya, sebelum akhirnya jatuh ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453.

Kekaisaran Romawi merupakan salah satu kekuatan ekonomi, budaya, politik, dan militer paling berpengaruh di dunia pada masanya. Kekaisaran ini menjadi kekaisaran terbesar pada masa antikuitas klasik dan salah satu kekaisaran terluas dalam sejarah dunia. Pada masa pemerintahan Trajanus, luas wilayah Kekaisaran mencapai 5 juta kilometer persegi[3][6] dan menjadi penguasa bagi hampir 70 juta penduduk, atau 21% dari keseluruhan penduduk dunia pada saat itu. Usianya yang panjang dan wilayahnya yang luas mengakibatkan pengaruh Kekaisaran Romawi seperti bahasa Latin dan Yunani, budaya, agama, penemuan, arsitektur, filosofi, hukum, dan bentuk pemerintahan bertahan abadi di negara-negara penerusnya. Pada masa abad pertengahan Eropa, upaya bahkan dilakukan untuk mendirikan penerus Kekaisaran Romawi, termasuk negara Tentara Salib, Kekaisaran Rumania, dan Kekaisaran Romawi Suci. Melalui penjelajahan yang dilakukan oleh Imperium Spanyol, Prancis, Portugis, Belanda, Italia, Jerman, Britania, dan Belgia, kebudayaan Romawi dan Yunani, atau yang saat ini dikenal dengan kebudayaan Barat, ikut tersebar ke seluruh dunia dan berperan penting dalam perkembangan dunia modern.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "n", tapi tidak ditemukan tag <references group="n"/> yang berkaitan

  1. ^ Bennett, J. Trajan: Optimus Princeps. 1997. Fig. 1. Regions east of the Euphrates river were held only in the years 116–117.
  2. ^ Constantine I (306–337 AD) by Hans A. Pohlsander. Written 2004-01-08. Retrieved 2007-03-20.
  3. ^ a b c d Taagepera, Rein (1979). "Size and Duration of Empires: Growth-Decline Curves, 600 B.C. to 600 A.D". Social Science History. Duke University Press. 3 (3/4): 118. doi:10.2307/1170959. JSTOR 1170959. 
  4. ^ John D. Durand, Historical Estimates of World Population: An Evaluation, 1977, hlm. 253–296.
  5. ^ Turchin, Peter; Adams, Jonathan M.; Hall, Thomas D (December 2006). "East-West Orientation of Historical Empires" (PDF). Journal of world-systems researc h. 12 (2): 219–229. ISSN 1076-156X. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-02-29. Diakses tanggal 12 August 2010. 
  6. ^ Turchin, Peter; Adams, Jonathan M.; Hall, Thomas D (December 2006). "East-West Orientation of Historical Empires" (PDF). Journal of world-systems researc h. 12 (2): 219–229. ISSN 1076-156X. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-02-29. Diakses tanggal 12 August 2010. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search