Keraton Kartasura | |
---|---|
ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦏꦂꦡꦯꦹꦫ Karaton Kartasura | |
Informasi umum | |
Jenis | Keraton (telah hancur) |
Gaya arsitektur | Arsitektur Jawa |
Lokasi | Kabupaten Sukoharjo |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 7°33′25″S 110°44′25″E / 7.557082831131126°S 110.74026636549284°E |
Diresmikan | 11 September 1680 |
Pemilik | Kesultanan Mataram |
Keraton Kartasura (bahasa Jawa: ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦏꦂꦡꦯꦹꦫ, translit. karaton Kartasura) adalah bekas keraton dan ibu kota Kesultanan Mataram pada tahun 1680–1745, setelah Keraton Plered.
Keraton ini didirikan oleh Amangkurat II pada tahun 1680, karena Keraton Plered saat itu telah diduduki Pangeran Puger yang ditugasi mempertahankan Plered oleh Amangkurat I, ketika terjadi pemberontakan Trunajaya. Pangeran Puger akhirnya dapat dibujuk untuk bergabung ke Kartasura dan mengakui kedaulatan kakaknya sebagai Amangkurat II.[1]
Bekas Keraton Kartasura sekarang terletak di wilayah administratif Kabupaten Sukoharjo, di daerah yang kini disebut Kecamatan Kartasura. Peninggalan yang masih tersisa dari Keraton Kartasura hingga saat ini adalah sebagian dinding cepuri, baluwarti, taman keraton (Gunung Kunci), gedong piring, gedong obat, dalem pangeran, dan toponim yang merupakan komponen kota Kartasura di masa lalu.[2]
Beberapa toponim tersebut antara lain Kemasan (pengrajin emas), Gerjen (tukang jahit), Sayangan (kerajinan tembaga), Kunden (kerajinan gerabah), Pandean (tukang besi), Jagalan (tukang jagal hewan), Ngabean (pangeran Ngabehi), Singapuran (pangeran Singapura), Mangkubumen (pangeran Mangkubumi), Purbayan (pangeran Purbaya).[2]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search