Khums

Khums atau Khumus (bahasa Arab: خُمْس, pelafalan dalam bahasa Arab: [xums], secara harfiah seperlima) dalam islam adalah kewajiban agama yang diperlukan setiap Muslim untuk membayar seperlima dari kekayaan yang diperoleh dari sumber-sumber tertentu untuk tujuan tertentu. Hukum Khums dalam Sunni berbeda dengan Khums dalam Syiah. Pajak ini dibayarkan kepada imam, khalifah atau sultan, yang mewakili negara Islam,[1]

Dalam tradisi Islam Sunni, ruang lingkup pajak khumus adalah ghanim , yang didefinisikan sebagai harta rampasan perang. Dalam tradisi Islam Syiah, kata Abdulaziz Sachedina, ruang lingkup pajak khumus meliputi,

  1. barang rampasan (al-ghanima)
  2. benda yang diperoleh dari laut (al-ghaws)
  3. harta (al-kanz)
  4. sumber daya mineral (al-ma'adin)
  5. pendapatan yang menguntungkan (arbaah al-makaasib)
  6. tanah yang dialihkan dari seorang Muslim kepada seorang dhimmi (seorang non-Muslim merdeka yang mematuhi hukum dan dilindungi oleh negara Islam tempat mereka tinggal) dengan pembelian tanah tersebut.

Penerima khumus yang dikumpulkan adalah keturunan Muhammad dan ulama Islam.[2]

  1. ^ Abdulaziz Sachedina (1980), Al-Khums: The Fifth in the Imāmī Shīʿī Legal System, Journal of Near Eastern Studies, Vol. 39, No. 4 (Oct., 1980), pp. 276-277, 275-289, note 10
  2. ^ Quran, Al-Anfal Verse 8, 8:41. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search