Krisis finansial

Istilah krisis finansial, krisis keuangan, atau kemelut keuangan digunakan untuk berbagai situasi dengan berbagai institusi atau aset keuangan kehilangan sebagian besar nilai mereka. Pada abad ke-19 dan ke-20, banyak krisis finansial berhubungan dengan kepanikan perbankan dan resesi. Situasi lain yang sering disebut sebagai krisis finansial adalah runtuhnya bursa efek dan krisis mata uang.[1][2]

Krisis finansial adalah sebuah situasi dimana beberapa aset finasial tiba-tiba kehilangan sebagian besar nilai-nilai nominanya. Efek langsung dari kejadian ini adalah kerugian dari berkurangnya nilai-nilai surat berharga, tetapi tidak berefek secara langsung terhadap perekonomian (sebagai contoh, krisis yang terjadi akibat para tulip maniak pada abad ke 17).

Banyak ekonom menulis teori mengenai bagaimana krisis keuangan terjadi dan dapat dicegah. Tidak ada sensus yang dilakukan, namun krisis finansial selalu terjadi setiap waktu.

  1. ^ Charles P. Kindleberger (2005), Manias, Panics, and Crashes: A History of Financial Crises.
  2. ^ Luc Laeven and Fabian Valencia (2008), 'Systemic banking crises: a new database'. International Monetary Fund Working Paper 08/224.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search