Ku Klux Klan

Ku Klux Klan


Emblem dan bendera Ku Klux Klan
Keberadaan
Klan ke-11865–1870-an
Klan ke-21915–1944
Klan ke-31sejak 1946
Anggota
Klan ke-1Tidak diketahui
Klan ke-23 juta - 6 juta[1] (Puncak 1924)
Klan ke-315.000 - 8.000[butuh rujukan]
Properties
AsalAmerika Serikat
Ideologi politikSupremasi putih
Nasionalisme kulit putih
Vigilantisme
Nordikisme
Segregasi ras
Terorisme Kristen
Neo-Konfederatisme
 
Setelah 1915:
Populisme sayap kanan
Konservatisme sosial
Antisemitisme
Anti imigrasi
Anti-komunisme
Anti-Katolik
 
Setelah 1950:
Anti kawin campur
Anti unionisme
Anti-globalisasi
Neo-fasisme
Neo-Nazisme
Islamofobia
Posisi politikKanan jauh

Ku Klux Klan (KKK), dikenal juga sebagai 'The Klan' adalah sebuah kelompok teroris supremasi kulit putih ekstrem di Amerika Serikat (AS) yang berdiri pada tanggal 24 Desember 1865. Kelompok ini berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras yang terbaik. Mereka mendirikan organisasi tersebut dengan maksud untuk berjuang memberantas kaum kulit hitam dan juga kaum minoritas lainnya di AS, seperti orang Yahudi, Imigran, Muslim, dan juga Katolik Roma.[2]

Klan pertama didirikan setelah Perang Saudara Amerika dan merupakan salah satu organisasi penting Era Rekonstruksi. Didirikan seluruhnya di Amerika Serikat Selatan, organisasi ini ditekan lewat intervensi pemerintah federal di awal 1870-an. KKK ini berusaha menggulingkan pemerintah negara bagian Republik di Amerika Serikat Selatan, terutama dengan menggunakan intimidasi pemilih dan kekerasan yang ditargetkan terhadap pemimpin-pemimpin Afrika-Amerika. Setiap cabang bersifat otonom dan sangat rahasia mengenai keanggotaan dan rencananya. Cabang-cabangnya di Selatan ditekan sekitar tahun 1871, melalui penegakan hukum federal. para anggota membuat sendiri kostum mereka, sering kali berwarna-warni: jubah, masker dan topi kerucut, yang dirancang agar terlihat menakutkan dan menutupi identitas mereka.[3]

Klan kedua pertama berdiri sebagai organisasi kecil di Georgia tahun 1915. Klan ini bertumbuh setelah 1920 dan menyebar ke seluruh Amerika di awal dan pertengahan 1920-an, termasuk kawasan perkotaan Barat Tengah dan Barat Amerika. Mengambil inspirasi dari film D. W. Griffith tahun 1915 yaitu The Birth of a Nation, yang menceritakan tentang pendirian Klan pertama, KKK mengggunakan teknik-teknik pemasaran dan struktur organisasi fraternal. Berakar dari komunitas Protestan lokal, organisasi ini bertujuan untuk mempertahankan supremasi kulit putih. Seringkali bersikap pro-Pelarangan, dan berlawanan dengan orang Katolik dan Yahudi, sembari menekankan oposisinya terhadap kekuatan politik dari Paus dan gereja katolik. Klan kedua ini berkembang di negara-negara bagian selatan dan utara; organisasi ini dibiayai oleh biaya pendaftaran anggota dan juga hasil menjual kostum putih kepada anggota.

Manifestasi Klan yang ketiga dan yang sekarang muncul setelah 1950, dalam bentuk kelompok yang terbatas dan terisolasi yang menggunakan nama KKK. Mereka berfokus menentang Gerakan Hak-Hak Sipil, sering kali menggunakan kekerasan dan pembunuhan untuk menekan para aktivis. Organisasi ini dikelompokkan sebagai kelompok kebencian oleh Liga Anti-Fitnah dan Southern Poverty Law Center.[4] Per 2016, Liga-Anti Fitnah menempatkan keanggotaan KKK di seluruh Amerika sebesar 3.000 orang, sedangkan Southern Poverty Law Center menempatkan jumlah tersebut di sekitar 6.000 orang.[5]

Inkarnasi kedua dan ketiga dari Ku Klux Klan sering kali merujuk pada persepsi mitos yang salah tentang darah "Anglo-Saxon" Amerika, yang mengingatkan kembali pada nativisme abad ke-19.[6] Meskipun anggota KKK bersumpah untuk menjunjung tinggi moralitas Kristen, kelompok ini secara luas dikecam oleh denominasi Kristen.[7]

  1. ^ "The Various Shady Lives Of The Ku Klux Klan - Time". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-21. Diakses tanggal 2009-03-01. 
  2. ^ "Ku Klux Klan". splcenter.org (dalam bahasa Inggris). Southern Poverty Law Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2018. Diakses tanggal 18 Maret 2021. 
  3. ^ Elaine Frantz Parsons, "Midnight Rangers: Costume and Performance in the Reconstruction-Era Ku Klux Klan". Journal of American History 92.3 (2005): 811–36.
  4. ^ Baik Liga-Anti Fitnah Diarsipkan 3 Oktober, 2012 di Wayback Machine. dan Southern Poverty Law Center Diarsipkan 19 Februari, 2010 di Wayback Machine. memasukkan KKK ke dalam daftar kelompok kebencian masing-masing. Lihat juga Brian Levin, "Cyberhate: A Legal and Historical Analysis of Extremists' Use of Computer Networks in America", di Perry, Barbara (ed.), Hate and Bias Crime: A Reader, Routledge, 2003, p. 112.
  5. ^ Reeves, Jay (30 Juni 2016). "At 150, KKK sees opportunities in US political trends". bigstory.ap.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juli 2016. Diakses tanggal 19 Maret 2021. 
  6. ^ Newton 2001, hlm. 1–30. Newton quotes from the Testimony Taken by the Joint Select Committee to Enquire into the Condition of Affairs in the Late Insurrectionary States, Vol. 13. Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office, 1872. Among historians of the Klan, this volume is also known as The KKK testimony.
  7. ^ Perlmutter, Philip (1999). Legacy of Hate: A Short History of Ethnic, Religious, and Racial Prejudice in America. M. E. Sharpe. hlm. 170. ISBN 978-0-7656-0406-4. Kenneth T. Jackson, in his The Ku Klux Klan in the City 1915–1930, reminds us that 'virtually every' Protestant denomination denounced the KKK, but that most KKK members were not 'innately depraved or anxious to subvert American institutions', but rather believed their membership in keeping with 'one-hundred percent Americanism' and Christian morality. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search