Leo Jogiches

Leo Jogiches

(1910)
Biografi
Kelahiran	17 Juli 1867 Vilnius
Kematian	10 Maret 1919 (51 tahun) Moabit Prison (en)
Tempat pemakaman	Zentralfriedhof Friedrichsfelde (en) Galat: Kedua parameter tahun harus terisi!
Data pribadi
Nama samaran	Leon Tyszka
Kegiatan
Pekerjaan	politikus, revolusioner, penyunting
Partai politik	Partai Sosial Demokratis Jerman Social Democracy of the Kingdom of Poland and Lithuania (en) Partai Komunis Jerman Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia
Konflik	Revolusi Jerman 1918-1919
Related artists (en)	Rosa Luxemburg (1893–) Julian Marchlewski (en) (1893–)
30 April 1907 (Kalender Masehi Julius)	Kongres Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia ke-5
Keluarga
Kekasih	Rosa Luxemburg
Tanda tangan [[Berkas: |220x250px|alt=]]

Leo (n) Jogiches (17 Juli 1867 – 10 Maret 1919; juga dikenal dengan nama partainya yaitu Leon Tyszka (Tyska, Tyshko, Tyshka)) adalah seorang Marxis revolusioner aktif di Lithuania, Polandia, dan Jerman bergabung dengan kalangan pekerja sosial demokratis sebelum dipaksa ke pengasingan. Pada tahun 1893 ia membantu membentuk Partai Demokratik Sosial Kerajaan Polandia bersama Rosa Luxemburg.

Antara Luxemburg dan Jogiches terdapat jalinan cerita yang romatis yang berlangsung dalam seluruh kehidupan mereka akan tetapi sampai akhir hayatnya percintaan pasangan ini tdk pernah dapat berlangsung kedalam sebuah pernikahan akan tetapi dalam hal pekerjaan dari keduanya tidak dapat dipisahkan antara Jogiches sebagai pelaksana agenda dengan Luxemburg yang cenderung teoretis.

Jogiches adalah seorang anggota dari Liga Spartakus, yang revolusioner sayap kiri organisasi dari Partai Sosial Demokrat Jerman, yang dibentuk pada awal Perang Dunia I oleh Karl Liebknecht, Luxemburg, Franz Mehring Pada tanggal 1 Januari 1919 di Liga Spartakus menjadi Partai Komunis Jerman.

Liga Spartacus di Jerman dapat disebut sebagai revolusi awal komunis pada tahun 1918/1919, yang gagal, setelah itu Rosa Luxemburg dan Karl Liebknecht diperkirakan dibunuh oleh pasukan pemerintah dan kemudian Jogiches ikut diperkirakan dibunuh di Berlin ketika mencoba untuk menyelidiki sebab kematian dari Rosa Luxemburg dan Karl Liebknecht.