Litium

3Li
Litium
Litium yang mengapung dalam minyak
Garis spektrum litium
Sifat umum
Pengucapan/litium/[1]
Penampilanputih keperakan
Litium dalam tabel periodik
Perbesar gambar

3Li
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson
H

Li

Na
heliumlitiumberilium
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)3
Golongangolongan 1 (logam alkali)
Periodeperiode 2
Blokblok-s
Kategori unsur  logam alkali
Berat atom standar (Ar)
  • [6,9386,997]
  • 6,94±0,06 (diringkas)
Konfigurasi elektron[He] 2s1
Elektron per kelopak2, 1
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat
Titik lebur453,65 K ​(180,50 °C, ​356,90 °F)
Titik didih1603 K ​(1330 °C, ​2426 °F)
Kepadatan mendekati s.k.0,534 g/cm3
saat cair, pada t.l.0,512 g/cm3
Titik kritis3220 K, 67 MPa (diekstrapolasi)
Kalor peleburan3,00 kJ/mol
Kalor penguapan136 kJ/mol
Kapasitas kalor molar24,860 J/(mol·K)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T (K) 797 885 995 1144 1337 1610
Sifat atom
Bilangan oksidasi+1 (oksida basa kuat)
ElektronegativitasSkala Pauling: 0,98
Energi ionisasike-1: 520,2 kJ/mol
ke-2: 7298,1 kJ/mol
ke-3: 11815,0 kJ/mol
Jari-jari atomempiris: 152 pm
perhitungan: 167 pm
Jari-jari kovalen128±7 pm
Jari-jari van der Waals182 pm
Lain-lain
Kelimpahan alamiprimordial
Struktur kristalkubus berpusat badan (bcc)
Struktur kristal Body-centered cubic untuk litium
Kecepatan suara batang ringan6000 m/s (suhu 20 °C)
Ekspansi kalor46 µm/(m·K) (suhu 25 °C)
Konduktivitas termal84,8 W/(m·K)
Resistivitas listrik92,8 n Ω·m (suhu 20 °C)
Arah magnetparamagnetik
Suseptibilitas magnetik molar+14,2×10−6 cm3/mol (298 K)[2]
Modulus Young4,9 GPa
Modulus Shear4,2 GPa
Modulus curah11 GPa
Skala Mohs0,6
Nomor CAS7439-93-2
Sejarah
PenemuanJohan A. Arfwedson (1817)
Isolasi pertamaWilliam T. Brande (1821)
Isotop litium yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
6Li 7,59% stabil
7Li 92,41% stabil
Kelimpahan 6Li kemungkinan hanya sebesar 3,75% di alam. Oleh karena itu, 7Li memiliki kelimpahan sampai dengan 96,25%.
| referensi | di Wikidata
Litium

Litium (bahasa Latin: lithium) adalah unsur kimia dengan lambang Li dan nomor atom 3. Kata "litium" berasal dari bahasa Yunani: λίθος lithos, yang berarti "batu". Litium merupakan logam alkali lunak berwarna putih keperakan. Di bawah kondisi standar, litium menjadi logam paling ringan sekaligus unsur padat yang paling ringan. Seperti semua logam alkali, litium sangat reaktif dan mudah terbakar, serta disimpan dalam minyak mineral. Ketika dipotong sehingga bagian dalamnya terbuka, ia menunjukkan kilau logam, tetapi udara lembap menodainya dengan cepat menjadi kusam abu-abu keperakan, lalu membentuk noda hitam. Litium tidak pernah terdapat sebagai unsur bebas di alam, tapi hanya sebagai senyawa (biasanya ionik), seperti mineral pegmatit yang dulunya merupakan sumber utama litium. Ia hadir dalam air laut dan biasanya diperoleh dari air asin, karena kelarutannya sebagai ion. Logam litium diisolasi secara elektrolisis dari campuran litium klorida dan kalium klorida.

Inti atom litium bergetar pada ketidakstabilan, karena dua isotop litium stabil yang ditemukan di alam memiliki energi ikatan paling rendah per nukleon dari semua nuklida stabil. Litium kurang melimpah di tata surya dibandingkan dengan 25 unsur dari 32 unsur kimia pertama meskipun nukleanya sangat ringan, karena ketidakstabilan nuklir relatifnya: ini adalah pengecualian dari tren bahwa semakin berat nuklei, semakin kecil kelimpahannya.[3] Berdasarkan alasan tersebut, litium memiliki kegunaan penting dalam fisika nuklir. Transmutasi atom litium menjadi helium pada tahun 1932 adalah reaksi nuklir buatan manusia pertama, dan litium-6 deuterida berfungsi sebagai bahan bakar fusi dalam senjata termonuklir yang dipamerkan.[4]

Litium dan senyawanya memiliki beberapa aplikasi industri, termasuk kaca dan keramik tahan panas, pelumas gemuk litium, aditif fluks untuk produksi besi, baja dan aluminium, baterai litium, dan baterai litium-ion. Penggunaan ini mengkonsumsi lebih dari tiga perempat produksi litium.

Sumber utama litium pangan adalah biji-bijian dan sayuran; di beberapa daerah, air minum juga mengandung jumlah yang signifikan. Manusia mengasupnya dalam jumlah yang sangat bervariasi, tergantung lokasi dan diet. Litium telah terdeteksi pada organ tubuh manusia dan jaringan janin sejak akhir abad ke-19, memicu spekulasi mengenai fungsi spesifiknya. Setelah satu abad berikutnya, diperoleh bukti eksperimental. Dalam penelitian pada era 1970an–1990an, tikus dan kambing dengan diet rendah litium memiliki mortalitas yang lebih tinggi, serta kelainan reproduksi dan perilaku. Pada manusia tidak ada penyakit defisiensi litium yang didefinisikan, namun asupan litium rendah dari persediaan air dikaitkan dengan peningkatan angka bunuh diri, pembunuhan dan tingkat penangkapan untuk penggunaan narkoba dan kejahatan lainnya. Kandungan litium yang tinggi pada embrio awal menunjukkan peran penting selama perkembangan janin. Mekanisme biokimia dari aksi litium tampaknya terkait banyak faktor dan berkorelasi dengan fungsi beberapa enzim, hormon dan vitamin, serta faktor pertumbuhan dan transformasi. Bukti saat ini tampaknya cukup untuk menerima litium sebagai esensial; AKG sementara untuk 70 kg orang dewasa disarankan 1.000 μg/hari.[5][6]

Garam litium telah terbukti bermanfaat sebagai obat suasana hati (mood) dalam pengobatan gangguan bipolar pada manusia.

  1. ^ (Indonesia) "Litium". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  2. ^ Weast, Robert (1984). CRC, Handbook of Chemistry and Physics. Boca Raton, Florida: Chemical Rubber Company Publishing. hlm. E110. ISBN 0-8493-0464-4. 
  3. ^ Numerical data from: Lodders, Katharina (July 10, 2003). "Solar System Abundances and Condensation Temperatures of the Elements" (PDF). The Astrophysical Journal. The American Astronomical Society. 591 (2): 1220–1247. Bibcode:2003ApJ...591.1220L. doi:10.1086/375492.  Graphed at File:SolarSystemAbundances.jpg
  4. ^ Nuclear Weapon Design. Federation of American Scientists (1998-10-21). fas.org
  5. ^ Schrauzer, Gerhard N. (2002). "Lithium: occurrence, dietary intakes, nutritional essentiality". Journal of the American College of Nutrition. 21 (1): 14–21. doi:10.1080/07315724.2002.10719188. PMID 11838882. 
  6. ^ Marshall, Timothy M. (2015). "Lithium as a Nutrient" (PDF). Journal of American Physicians and Surgeons. 20 (4): 104–9. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search