Bagian dari sebuah seri tentang |
Mandaeisme |
---|
![]() |
Orang suci Mandaean |
Kelompok agama terkait |
Praktek |
Kitab Suci |
Portal agama |
Mandaeisme atau Mandaeanisme (bahasa Arab: مندائية Mandāʼīyah) adalah sebuah agama gnostik[1] dengan kosmologi dualistik yang kuat. Para pengikutnya, Mandanean, memuliakan Adam, Habil, Seth, Enos, Nuh, Sem dan Aram dan khususnya Yahya. Mandaean adalah suku Semit dan pemakai dialek Aram Timur yang dikenal sebagai bahasa Mandaik. Nama 'Mandaean' dikatakan berasal dari kata Aram manda yang artinya "pengetahuan", seperti halnya kata gnosis dalam bahasa Yunani.[2][3] Di Timur Tengah, selain di luar komunitas mereka, Mandaean lebih dikenal sebagai Ṣubba (tunggal: Ṣubbī) atau Sabian. Istilah Ṣubba berasal dari akar Aram yang berkaitan dengan pembaptisan, neo-Mandaik disebut Ṣabi.[4] Dalam Islam, "Sabian" (bahasa Arab: الصابئون al-Ṣābiʾūn) disebut beberapa kali dalam al-Qur'an sebagai Ahli Kitab, bersama dengan Yahudi dan Nasrani. Terkadang, Mandaean disebut "Umat Kristen dari Santo Yohanes".[5]
In some texts, however, it is said that Anoš and Manda ḏHayyē appeared in Jerusalem together with Jesus Christ (Mšiha), and exposed him as a lying prophet. This tradition can be explained by an anti-Christian concept, which is also found in Mandaeism, but, according to several scholars, it contains scarcely any traditions of historical events. Because of the strong dualism in Mandaeism, between body and soul, great attention is paid to the "deliverance" of the soul
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search