Martin Luther

Martin Luther
Martin Luther (1529) karya Lucas Cranach Tua
Lahir(1483-11-10)10 November 1483
Eisleben, Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci
Meninggal18 Februari 1546(1546-02-18) (umur 62)
Eisleben, Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci
PendidikanUniversitas Erfurt
Pekerjaan
Karya terkenal
Suami/istriKatharina von Bora
Anak
Kiprah di bidang teologi
EraReformasi Protestan
Tradisi atau gerakanLutheranisme
Tanda tangan
IMDB: nm1051447 Spotify: 1VPTZh1NXBaOm90Oq7vaQD Musicbrainz: 5a90e31d-52f3-4966-8ce0-7c3818fccca3 Lieder.net: 1711Songkick: 469488 Discogs: 703536 IMSLP: Category:Luther,_Martin Goodreads author: 29874 Goodreads character: 963598 Find a Grave: 5894 Project Gutenberg: 155

Martin Luther, O.S.A. (Jerman: [ˈmaɐ̯tiːn ˈlʊtɐ] ; 10 November 1483 – 18 Februari 1546)[1] adalah seorang profesor teologi, komponis, imam, dan rahib[2] berkebangsaan Jerman, serta seorang tokoh berpengaruh dalam Reformasi Protestan.

Luther menjadi penentang beberapa ajaran dan praktik dalam Gereja Katolik Roma. Ia sangat membantah pandangan Katolik mengenai indulgensi sebagaimana yang ia pahami, bahwa kebebasan dari hukuman akibat dosa dapat dibeli dengan uang. Luther mengusulkan suatu diskusi akademis seputar praktik dan keefektifan indulgensi dalam 95 Tesis karyanya tahun 1517. Penolakannya untuk menarik kembali semua ajaran dalam tulisan-tulisannya atas permintaan Paus Leo X pada 1520 dan Kaisar Romawi Suci Karl V pada 1521 di Sidang Worms mengakibatkan ekskomunikasinya oleh sang paus serta pemakluman dirinya sebagai seorang pelanggar hukum oleh sang kaisar.

Luther mengajarkan bahwa keselamatan dan, konsekuensinya, kehidupan kekal tidak diperoleh dengan perbuatan-perbuatan baik, namun diterima oleh orang percaya semata-mata sebagai anugerah bebas dari rahmat Allah melalui iman dalam Yesus Kristus sebagai penebus dari dosa. Teologinya menantang otoritas dan jabatan kepausan dengan mengajarkan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang diwahyukan secara ilahiah dari Allah[3] serta menentang sakerdotalisme dengan memandang semua orang Kristen sebagai imam yang kudus.[4] Mereka yang mengidentifikasi diri dengan hal-hal tersebut, dan semua ajaran Luther yang lebih luas, disebut Lutheran, kendati Luther bersikeras dengan Kristen ataupun Injili semata sebagai nama-nama yang dapat diterima untuk menyebut individu yang mengakui Kristus.

Penerjemahan Alkitab yang dilakukannya ke dalam bahasa vernakular Jerman (bukan bahasa Latin) menjadikan Alkitab lebih mudah diakses oleh kaum awam, sehingga menghasilkan dampak yang luar biasa pada gereja maupun budaya Jerman. Hal tersebut membantu perkembangan dari versi baku bahasa Jerman, menambahkan sejumlah prinsip bagi seni penerjemahan,[5] dan memengaruhi penulisan dari suatu terjemahan bahasa Inggris, yaitu Alkitab Tyndale.[6] Himne-himne karyanya memengaruhi perkembangan nyanyian dalam gereja-gereja Protestan.[7] Perkawinannya dengan Katharina von Bora, seorang mantan biarawati, menjadi model bagi praktik perkawinan klerikal, yang memungkinkan kaum rohaniwan Protestan untuk menikah.[8]

Dalam dua karya tulis terakhirnya, Luther mengekspresikan pandangan-pandangan antagonistis terhadap kaum Yahudi, menulis bahwa rumah-rumah dan sinagoge-sinagoge Yahudi seharusnya dihancurkan, uang mereka disita, dan kebebasan mereka dibatasi. Dikecam oleh hampir semua denominasi Lutheran, pernyataan-pernyataan tersebut dan pengaruhnya terhadap antisemitisme memberikan kontribusi pada status kontroversialnya.[9]

  1. ^ Namun, Luther sendiri meyakini bahwa ia dilahirkan pada tahun 1484. (Inggris) Hendrix, Scott H. (2015). Martin Luther: Visionary Reformer. Yale University Press. hlm. 17. Diakses tanggal 12 November 2017. 
  2. ^ (Inggris) Luther consistently referred to himself as a former monk. For example: "Thus formerly, when I was a monk, I used to hope that I would be able to pacify my conscience with the fastings, the praying, and the vigils with which I used to afflict my body in a way to excite pity. But the more I sweat, the less quiet and peace I felt; for the true light had been removed from my eyes." Martin Luther, Lectures on Genesis: Chapters 45-50, ed. Jaroslav Jan Pelikan, Hilton C. Oswald, and Helmut T. Lehmann, vol. 8 Luther’s Works. (Saint Louis: Concordia Publishing House, 1999), 5:326.
  3. ^ (Inggris) Ewald M. Plass, What Luther Says, 3 vols., (St. Louis: CPH, 1959), 88, no. 269; M. Reu, Luther and the Scriptures, (Columbus, Ohio: Wartburg Press, 1944), 23.
  4. ^ (Inggris) Luther, Martin. Concerning the Ministry (1523), tr. Conrad Bergendoff, in Bergendoff, Conrad (ed.) Luther's Works. Philadelphia: Fortress Press, 1958, 40:18 ff.
  5. ^ (Inggris) Fahlbusch, Erwin and Bromiley, Geoffrey William. The Encyclopedia of Christianity. Grand Rapids, MI: Leiden, Netherlands: Wm. B. Eerdmans; Brill, 1999–2003, 1:244.
  6. ^ (Inggris) Tyndale's New Testament, trans. from the Greek by William Tyndale in 1534 in a modern-spelling edition and with an introduction by David Daniell. New Haven, CT: Yale University Press, 1989, ix–x.
  7. ^ (Inggris) Bainton, Roland. Here I Stand: a Life of Martin Luther. New York: Penguin, 1995, 269.
  8. ^ (Inggris) Bainton, Roland. Here I Stand: a Life of Martin Luther. New York: Penguin, 1995, p. 223.
  9. ^ (Inggris) Hendrix, Scott H. "The Controversial Luther", Word & World 3/4 (1983), Luther Seminary, St. Paul, MN, p. 393: "And, finally, after the Holocaust and the use of his anti-Jewish statements by National Socialists, Luther's anti-semitic outbursts are now unmentionable, though they were already repulsive in the sixteenth century. As a result, Luther has become as controversial in the twentieth century as he was in the sixteenth." Also see Hillerbrand, Hans. "The legacy of Martin Luther" Diarsipkan 2011-07-16 di Wayback Machine., in Hillerbrand, Hans & McKim, Donald K. (eds.) The Cambridge Companion to Luther. Cambridge University Press, 2003.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search