Masjid Nabawi

Masjid Nabawi
المسجد النبوي
Agama
AfiliasiIslam
KepemimpinanImam:
  • Abdur Rahman Al Hudzaifi
  • Salaah Al Budair
  • Abdulbari Awadh Al-Thubaity
  • Abdul Muhsin Al-Qasim
  • Hussain Abdul Aziz Aal Sheikh
  • Ahmad ibn Taalib Hameed
  • Abdullah Bu'ayjaan
  • Khaalid Bin Sulaiman Al Muhanna
  • Ahmad bin Ali Al Hudzaifi
Lokasi
LokasiAl-Haram, Madinah, Hejaz
NegaraArab Saudi Arab Saudi
Masjid Nabawi di Arab Saudi
Masjid Nabawi
Lokasi di Arab Saudi
Masjid Nabawi di Asia
Masjid Nabawi
Masjid Nabawi (Asia)
Masjid Nabawi di Bumi
Masjid Nabawi
Masjid Nabawi (Bumi)
AdministrasiPemerintah Arab Saudi
Koordinat24°28′6″N 39°36′39″E / 24.46833°N 39.61083°E / 24.46833; 39.61083
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturArsitektur Islam klasik dan kontemporer; Utsmaniyah; Mamluk
Dibangun olehMuhammad
Didirikan623 (623) CE (1 H)
Spesifikasi
Kapasitas1,000,000[1]
Menara10
Tinggi menara105 m (344 ft)
Situs web
wmn.gov.sa

Masjid Nabawi (bahasa Arab: المسجد النبوي pelafalan dalam bahasa Arab: [ʔælˈmæsʤɪd ælnabawī]) adalah sebuah masjid di kota Madinah, Arab Saudi. Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun dalam sejarah Islam dan menjadi masjid terbesar kedua di dunia. Masjid ini dianggap sebagai tempat suci oleh umat Islam selain Masjidil Haram di Makkah.[2]

Masjid Nabawi diyakini dulunya adalah rumah tempat tinggal Nabi Muhammad setelah hijrah ke Madinah di tahun 622 Masehi. Bangunan awalnya dibangun tanpa diberi atap.

Awalnya Masjid Nabawi juga digunakan sebagai tempat acara sosial seperti pertemuan masyarakat dan digunakan sebagai sekolah agama (madrasah). Seiring pergantian penguasa di Madinah, pembangunan masjid pun terus dilakukan. Pada tahun 1909, area di Masjid Nabawi menjadi salah satu yang terang di Jazirah Arab karena telah menerima pasokan listrik.[3] Masjid ini diawasi dan dijaga oleh Penjaga Dua Tanah Suci.[4] Masjid Nabawi berada di tengah kota Madinah dan dekat dengan beberapa hotel beserta pasar di sekelilingnya. Masjid Nabawi menjadi destinasi utama para jemaah haji dan umrah.[4] Makam Nabi Muhammad yang berada di sekitar komplek masjid juga sering dikunjungi oleh para jemaah yang datang ke Madinah.[4]

Setelah perluasan besar-besaran di bawah Kekhalifahan Umayyah Al-Walid I, dibuat tempat di atas peristirahatan terakhir Nabi Muhammad beserta dua Khulafaur Rasyidin Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab.[5] Salah satu fitur terkenal Masjid Nabawi adalah Kubah Hijau yang berada di tenggara masjid,[6] yang dulunya merupakan rumah Aisyah,[5] dimana kuburan Nabi Muhammad berada. Pada tahun 1279, sebuah penutup yang terbuat dari kayu dibangun dan direnovasi sedikitnya dua kali yakni pada abad ke-15 dan pada 1817.[4] Kubah yang ada saat ini dibangun pada 1818 oleh Sultan Utsmaniyah Mahmud II,[6] dan dicat hijau pada 1837, sejak saat itulah kubah tersebut dikenal sebagai "Kubah Hijau".[5]

  1. ^ "WMN". Diakses tanggal 26 November 2020. 
  2. ^ Trofimov, Yaroslav (2008), The Siege of Mecca: The 1979 Uprising at Islam's Holiest Shrine, New York, hlm. 79, ISBN 0-307-47290-6 
  3. ^ "The History of Electrical lights in the Arabian Peninsula". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-01. Diakses tanggal 2017-02-09. 
  4. ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama بوابة
  5. ^ a b c Ariffin, Syed Ahmad Iskandar Syed (2005). Architectural Conservation in Islam : Case Study of the Prophet's Mosque. Penerbit UTM. hlm. 88–89,109. ISBN 978-983-52-0373-2. 
  6. ^ a b Petersen, Andrew (2002-03-11). Dictionary of Islamic Architecture. Routledge. hlm. 183. ISBN 978-0-203-20387-3. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search