Mazhab dan cabang Islam

Demografi Mazhab dan cabang Islam

  Sunni Hanafi (45%)
  Sunni Syafi'i (28%)
  Sunni Maliki (15%)
  Sunni Hambali (2%)
  Syiah Zaidiyah (0.5%)
  Syiah Ismailiyah (0.5%)
  Islam Ibadi (0.5%)

Mazhab dan cabang Islam memiliki pemahaman yang berbeda tentang Islam. Ada banyak sekte atau denominasi, mazhab, dan teologi atau aqīdah yang berbeda satu sama lain. Bahkan di dalam kelompok Islam yang sama itu sendiri mungkin terdapat perbedaan, seperti perbedaan tarekat (tariqah) dalam tasawuf, dan dalam Islam Sunni terdapat perbedaan mazhab teologi (Ahlul Hadits, Asy'ari, Maturidi) dan fikih (Ḥanafi, Maliki, Syafi'i, Ḥanbali).[1] Kelompok dalam Islam barangkali memiliki jumlah pengikut yang banyak (cabang terbesar adalah Syiah dan Sunni), atau ukurannya yang relatif kecil (Ibadi, Zaydi, Ismaili). Perbedaan antara kelompok-kelompok tersebut mungkin tidak diketahui dengan baik oleh umat Islam di luar lingkaran ilmiah, dan mungkin telah menimbulkan spirit kekerasan berdasarkan agama atau sektarian (Barelvi, Deobandi, Salafisme, Wahhabisme).[2][3][4][5] Terdapat pula gerakan-gerakan informal yang didorong berdasarkan ideologi (seperti modernisme Islam dan Islamisme) serta kelompok terorganisir yang memiliki badan pengatur (Ahmadiyah, Ismiliyah, Nation of Islam). Beberapa sekte dan kelompok Islam menganggap kelompok lain sebagai sesat atau menuduh mereka tidak benar-benar Muslim (misalnya, Sunni sering mendiskriminasi Ahmadiyah, Alawi, Quranis, dan Syiah).[2][3][4][5] Beberapa sekte dan kelompok Islam berasal dari sejarah awal Islam antara abad ke-7 dan ke-9 Masehi (Khawarij, Sunni, Syiah), sedangkan yang lain muncul jauh lebih baru (semacam aliran neo-tradisionalisme Islam, liberalisme dan progresivisme, modernisme Islam, Salafisme dan Wahhabisme) atau bahkan di abad ke-20 (Nation of Islam). Yang lain lagi berpengaruh pada masanya tetapi tidak lagi ada di masa sekarang (Khawarij non-Ibadi, Muktazilah, Murji'ah).

  1. ^ Geaves, Ronald (2021). "Part 1: Sunnī Traditions – Sectarianism in Sunnī Islam". Dalam Cusack, Carole M.; Upal, M. Afzal. Handbook of Islamic Sects and Movements. Brill Handbooks on Contemporary Religion. 21. Leiden and Boston: Brill Publishers. hlm. 25–48. doi:10.1163/9789004435544_004alt=Dapat diakses gratis. ISBN 978-90-04-43554-4. ISSN 1874-6691. 
  2. ^ a b Poljarevic, Emin (2021). "Theology of Violence-oriented Takfirism as a Political Theory: The Case of the Islamic State in Iraq and Syria (ISIS)". Dalam Cusack, Carole M.; Upal, M. Afzal. Handbook of Islamic Sects and Movements. Brill Handbooks on Contemporary Religion. 21. Leiden and Boston: Brill Publishers. hlm. 485–512. doi:10.1163/9789004435544_026alt=Dapat diakses gratis. ISBN 978-90-04-43554-4. ISSN 1874-6691. 
  3. ^ a b Giles, Howard, ed. (October 2019). "Conspiratorial Narratives in Violent Political Actors' Language" (PDF). Journal of Language and Social Psychology. Sage Publications. 38 (5–6): 706–734. doi:10.1177/0261927X19868494. ISSN 1552-6526. Diakses tanggal 3 January 2022. 
  4. ^ a b Rickenbacher, Daniel (August 2019). Jikeli, Gunther, ed. "The Centrality of Anti-Semitism in the Islamic State's Ideology and Its Connection to Anti-Shiism". Religions. Basel: MDPI. 10 (8: The Return of Religious Antisemitism?): 483. doi:10.3390/rel10080483. ISSN 2077-1444. 
  5. ^ a b Badara, Mohamed; Nagata, Masaki; Tueni, Tiphanie (June 2017). "The Radical Application of the Islamist Concept of Takfir" (PDF). Arab Law Quarterly. Leiden: Brill Publishers. 31 (2): 134–162. doi:10.1163/15730255-31020044. ISSN 1573-0255. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 July 2019. Diakses tanggal 25 October 2021. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search