Modal sosial


Modal sosial adalah suatu serangkaian nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok masyarakat yang saling terkait, yang didasarkan pada nilai kepercayaan, norma, dan jaringan sosial.[1] Modal sosial merupakan suatu kapabilitas yang muncul dari kepercayaan di dalam sebuah masyarakat secara umum (Fukuyama, 2002).

Istilah modal sosial pertama kali muncul pada tulisan L.J.Hanifan (1916) dalam konteks peningkatan kondisi hidup masyarakat melalui keterlibatan masyarakat, niat baiknya, serta atribut-atribut sosial lain dalam bertetangga. Dalam karya tersebut muncul ciri utama dari modal sosial yaitu membawa manfaat internal dan eksternal.

Sejak konsepnya dicetuskan, istilah "modal sosial" telah digambarkan sebagai "sesuatu yang sangat manjur" [Portes, 1998:1] bagi semua masalah yang menimpa komunitas dan masyarakat pada masa kini.

Sementara berbagai aspek dari konsep ini telah dibahas oleh semua bidang ilmu sosial, setelah karya L.J.Hanifan: "The Rural School of Community Center" istilah modal sosial selama beberapa dekade tidak muncul dalam literatur ilmiah. Baru pada tahun 1956 sekelompok ahli sosiologi perkotaan Kanada menggunakannya kembali dan diperkuat dengan munculnya teori pertukaran oleh George C. Homans (1961), pada era itu istilah modal sosial muncul pada pembahasan mengenai ikatan-ikatan komunitas. Sebagian lagi menelusuri penggunaannya pada masa modern kepada Jane Jacobs pada tahun 1960-an. Namun ia tidak secara eksplisit menjelaskan istilah modal sosial melainkan menggunakannya dalam sebuah artikel dengan rujukan kepada nilai jaringan. Uraian mendalam yang pertama kali dikemukakan tentang istilah ini dilakukan oleh Pierre Bourdieu pada 1972 (meskipun rumusan jelas dari karyanya dapat ditelusuri ke tahun 1984). James Coleman mengambil definisi Glenn Loury pada 1977 dalam mengembangkan dan memopulerkan konsep ini. Penelitian yang dilakukan James Coleman (1988) di bidang pendidikan dan Robert Putnam (1993) mengenai partisipasi dan kinerja institusi telah menginspirasi banyak kajian mengenai modal sosial saat ini. Pada akhir 1990-an, konsep modal sosial ini menjadi sangat populer, khususnya ketika Bank Dunia mendukung sebuah program penelitian tentang hal ini, dan konsepnya mendapat perhatian publik melalui buku Robert Putnam pada tahun 2000, sosialisasi[b Alone]].

Modal sosial yang ada dalam masyarakat menggambarkan proses interaksi sosial dalam hal akses terhadap jejaring sosial dan partisipasi di dalam kelompok (Woolcook dan Nerayan, 2000).

Tipologi Modal Sosial adalah pengklasifikasian type type modal sosial dalam bentuk proses interaksi sosial dalam mengakses sumber daya yang tersedia, dibedakan menjadi bonding type, bridging type, dan linking type.

  1. ^ Widodo, Harge Trio (2016). "Peran dan Manfaat Modal Sosial Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Karyawan Sektor Usah Mikro Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Tas dan Koper Tanggulangin Sidoarjo". Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan. 2 (12016 :01-14): 3. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search