Didirikan | 1979 |
---|---|
Lokasi | Damaskus, Suriah |
Museum Nasional Damaskus (bahasa Arab: الْمَتْحَفُ الْوَطَنِيُّ بِدِمَشْقَ) adalah sebuah museum yang terletak di jantung kota Damaskus, Suriah. Sebagai museum nasional dan juga terbesar di negara ini, museum ini mencakup seluruh rentang sejarah Suriah selama lebih dari 11 ribu tahun.[1]
Museum ini menampilkan berbagai artefak penting, peninggalan dan penemuan besar terutama dari Mari, Ebla dan Ugarit.[1]
tiga situs arkeologi kuno paling penting di Suriah. Didirikan pada tahun 1919, pada masa Kerajaan Arab Suriah pimpinan Raja Faisal, museum ini merupakan institusi warisan budaya tertua di Suriah.[2]
Di antara daya tarik museum ini adalah, sinagoge Dura-Europos.[1]sebuah sinagoge yang direkonstruksi dari tahun 245 Masehi, yang dipindahkan sepotong demi sepotong ke Damaskus pada tahun 1930-an, dan terkenal dengan lukisan dinding dan lukisan dinding yang hidup dan terawat dengan baik, serta patung-patung dan tekstil dari pusat Palmyra, dan patung-patung dewi kemenangan Yunani dari Suriah selatan.[3]Museum ini menyimpan lebih dari 5.000 tablet beraksara paku, di antaranya alfabet pertama yang dikenal dalam sejarah, yang ditulis pada tablet tanah liat, alfabet Ugarit.[4][5][6]
Museum ini juga dihiasi dengan mural abad ke-2, makam yang rumit, dan Singa al-Lat yang baru saja direstorasi, yang awalnya berjaga di Museum Nasional Palmyra, namun dipindahkan ke Damaskus untuk diamankan.[7]
Museum ini sempat ditutup sementara pada tahun 2012, setelah Perang Saudara Suriah melanda Damaskus dan mengancam artefak-artefak budayanya yang kaya. Otoritas museum dengan cepat menurunkan lebih dari 300.000 artefak dan menyembunyikannya di lokasi rahasia untuk melindungi warisan budaya Suriah dari kehancuran dan penjarahan. Setelah enam tahun, museum ini membuka kembali empat dari lima sayapnya pada 29 Oktober 2018.[1]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search