Naskah beriluminasi

Dalam arti sempit, naskah beriluminasi hanya meliputi naskah-naskah yang dihiasi dengan sepuhan emas atau perak. Lukisan miniatur Maiestas Domini (Kristus bersemayam di atas singgasana) dari Kitab Bestiarium Aberdeen (folio 4v) ini dapat disebut beriluminasi.
Hiasan halaman Buku Ibadat Harian Prancis dari ca. 1400 ini meliputi sebuah lukisan miniatur, inisial, dan marjinalia

Naskah beriluminasi adalah naskah berisi teks yang diimbuhi hiasan seperti inisial, marjinalia, dan gambar miniatur. Dalam arti sempit, istilah ini hanya mengacu pada naskah-naskah yang dihiasi dengan sepuhan emas dan perak; namun baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam kajian ilmiah modern, istilah ini digunakan sebagai sebutan umum bagi segala macam naskah berhiasan atau berilustrasi yang dibuat di dunia Barat. Naskah-naskah sejenis yang dibuat di Timur Jauh dan Mesoamerika disebut naskah bergambar. Naskah-naskah Islam dapat disebut beriluminasi, berilustrasi, atau bergambar, meskipun pada dasarnya dibuat dengan teknik-teknik yang sama dengan naskah-naskah Barat. Artikel ini membahas tentang sejarah teknik, sosial, dan ekonomi dari naskah beriluminasi; untuk pembahasan tentang sejarah seninya, lihat miniatur.

Naskah-naskah beriluminasi tertua yang sintas berasal dari kurun waktu 400 sampai 600 M, dibuat di Kerajaan Orang Ostrogoth dan Kekaisaran Romawi Timur. Iluminasi dalam naskah-naskah ini tidak saja memiliki nilai seni dan nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga telah berjasa memelihara mata rantai melek aksara yang dibentuk oleh teks-teks tak beriluminasi. Tanpa kerja keras para juru tulis biara pada penghujung Abad Antik, sebagian besar karya sastra Yunani dan Romawi mungkin sudah musnah dari Eropa. Sebagaimana yang sudah-sudah, pola sintas sebuah karya tulis sangat ditentukan oleh manfaatnya bagi segelintir umat Kristen yang melek aksara. Iluminasi pada naskah-naskah, sebagai salah satu cara untuk mempermulia dokumen-dokumen kuno, telah membantu melestarikan keberadaan dan menonjolkan nilai informasi naskah-naskah itu selama kurun waktu ketika golongan penguasa tidak lagi melek aksara, atau sekurang-kurangnya tidak lagi menguasai bahasa-bahasa yang digunakan dalam naskah-naskah itu.

Sebagian besar naskah beriluminasi yang sintas berasal dari Abad Pertengahan, tetapi banyak pula yang sintas dari Abad Pembaharuan, bersama segelintir naskah beriluminasi yang berasal dari penghujung Abad Antik. Sebagian besar naskah ini berisi teks-teks keagamaan. Akan tetapi, khususnya semenjak abad ke-13, teks-teks sekular pun semakin banyak yang diiluminasi. Sebagian besar naskah beriluminasi dibuat dalam bentuk kodeks, yang menggantikan bentuk gulungan. Sedikit sekali sisa-sisa naskah beriluminasi pada papirus yang sintas, karena papirus tidak seawet velum atau perkamen. Sebagian besar naskah dari Abad Pertengahan, baik beriluminasi maupun tidak, ditulis pada perkamen (lazimnya terbuat dari kulit anak lembu, biri-biri, atau kambing), tetapi banyak naskah yang dianggap cukup penting untuk diiluminasi ditulis pada perkamen bermutu tinggi yang disebut velum.

Sejak penghujung Abad Pertengahan, naskah-naskah mulai ditulis pada kertas.[1] Buku-buku cetak generasi perdana kadang-kadang dibuat dengan meluangkan tempat bagi rubrik-rubrik dan miniatur-miniatur, atau diberi inisial-inisial hias, atau hiasan-hiasan pada marjin halaman, akan tetapi penemuan teknik cetak menyebabkan iluminasi pada karya-karya tulis semakin lama semakin berkurang. Naskah-naskah beriluminasi masih terus dihasilkan pada permulaan abad ke-16, namun lebih sedikit jumlahnya. Sebagian besar naskah-naskah beriluminasi pada pemulaan abad ke-16 dibuat atas pesanan orang-orang kaya. Naskah adalah salah satu jenis barang yang paling banyak sintas dari Abad Pertengahan; ada ribuan jumlahnya. Naskah-naskah ini juga merupakan spesimen-spesimen terbaik dari lukisan Abad Pertengahan yang mampu sintas dan yang paling terawat, bahkan sering kali lukisan-lukisan dalam naskah-naskah ini adalah satu-satunya contoh yang tersisa dari lukisan-lukisan yang pernah dibuat di banyak tempat dan kurun waktu dalam sejarah.

  1. ^ Buku Misa Silos dari permulaan abad ke-11, ditulis pada bahan yang tidak lazim dalam pembuatan buku-buku pada masa itu, berasal dari Spanyol, dekat pusat pembuatan kertas kaum Muslim di Al-Andaluz. Penulisan naskah pada kertas lama-kelamaan semakin lazim dilakukan, tetapi perkamen yang lebih mahal masih lebih sering digunakan dalam pembuatan naskah-naskah beriluminasi sampai akhir periode itu.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search