Pemegang saham

Ros Mayang sari saham atau pesero (bahasa Inggris: shareholder atau stockholder) adalah pihak yang memiliki saham pada suatu perusahaan. Pada perusahaan besar, pemegang saham mewakilkan kepemiikan sahamnya kepada pihak manajemen perusahaan. Sementara pada perusahaan kecil, pemegang saham sekaligus menjadi pihak manajemen perusahaan.^[1] Status pemegang saham di dalam perusahaan adalah sebagai pemilik modal yang memiliki hak dan kewajiban atas perusahaan yang diberi modal. Pengaturan hak dan kewajiban perusahaan harus sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.^[2] Kekayaan pemegang saham di dalam suatu perusahaan sebanding dengan harga saham yang dimilikinya serta nilai perusahaan dan laba perusahaan.^[3] Kesejahteraan pemegang saham ditentukan oleh manajemen kas yang dilakukan oleh agen yaitu pihak manajemen perusahaan.^[4]

^ Williamson, J., Drier, C., dan Kenway, P., ed. (2014). Beyond Shareholder Value: The Reasons and Choice for Corporate Governance Reform (PDF). London: TUC. hlm. 6. ISBN 978-1-85006-954-6. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-09-01. Diakses tanggal 2021-12-02. For a small owner-managed company, the manager and the owner are by definition the same person. But listed companies – in other words, companies whose shares are listed on the stock exchange – have a body of shareholders who are distinct from their managers
^ Kusmayadi, D., Rudiana, D., dan Badruzaman, J. (2015). Good Corporate Governance (PDF). Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi. hlm. 94–95. ISBN 978-602-71896-1-4. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-09-12. Diakses tanggal 2021-11-30.
^ Maryana (2018). Andirfa, Mulia, ed. Laba dan Arus Kas: Suatu Kajian Terkait Set Kesempatan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia (PDF). Lhokseumawe: Unimal Press. hlm. 19. ISBN 978-602-464-059-0. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-15. Diakses tanggal 2021-11-30.
^ Henrawaty, Erni (2017). Excess Cash dalam Perspektif Teori Keagenan (PDF). Bandar Lampung: AURA. hlm. 1. ISBN 978-602-5636-06-6. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-10. Diakses tanggal 2021-11-30.

[1] Williamson, J., Drier, C., dan Kenway, P., ed. (2014). Beyond Shareholder Value: The Reasons and Choice for Corporate Governance Reform (PDF). London: TUC. hlm. 6. ISBN 978-1-85006-954-6. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-09-01. Diakses tanggal 2021-12-02. For a small owner-managed company, the manager and the owner are by definition the same person. But listed companies – in other words, companies whose shares are listed on the stock exchange – have a body of shareholders who are distinct from their managers

[2] Kusmayadi, D., Rudiana, D., dan Badruzaman, J. (2015). Good Corporate Governance (PDF). Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi. hlm. 94–95. ISBN 978-602-71896-1-4. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-09-12. Diakses tanggal 2021-11-30.

[3] Maryana (2018). Andirfa, Mulia, ed. Laba dan Arus Kas: Suatu Kajian Terkait Set Kesempatan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia (PDF). Lhokseumawe: Unimal Press. hlm. 19. ISBN 978-602-464-059-0. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-15. Diakses tanggal 2021-11-30.

[4] Henrawaty, Erni (2017). Excess Cash dalam Perspektif Teori Keagenan (PDF). Bandar Lampung: AURA. hlm. 1. ISBN 978-602-5636-06-6. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-10. Diakses tanggal 2021-11-30.

[1]

[2]

[3]

[4]