Perang Saudara Inggris

Perang Saudara Inggris
Bagian dari Peperangan Tiga Kerajaan
"Battle of Naseby" dari Encyclopædia Britannica
Kemenangan Tentara Model Baru Parlementaria atas Pasukan Royalis pada Pertempuran Naseby tanggal 14 Juni 1645 menjadi titik balik yang menentukan dalam Perang Saudara Inggris.
Tanggal22 Agust 1642 – 3 September 1651
LokasiKerajaan Inggris
Hasil

Kemenangan Parlementaria

Pihak terlibat
Royalis Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Parlementaria Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia
Tokoh dan pemimpin
Korban
50.000[1] 34.000[1]
127.000 kematian tanpa bertempur (termasuk sekitar 40.000 orang sipil)[2]

Perang Saudara Inggris (1642-1651) adalah serangkaian konflik bersenjata dan intrik politik antara kaum Parlementaria ("Roundheads") dan Royalis ("Cavaliers") terkait tata cara pemerintahan. Perang saudara pertama (1642-46) dan kedua (1648-49) terjadi antara pendukung Raja Charles I melawan pendukung Parlemen Lama, sementara perang saudara ketiga (1649-51) merupakan perang antara pendukung Raja Charles II dan pendukung Parlemen Sisa. Perang ini berakhir dengan kemenangan Parlementaria kemenangan pada Pertempuran Worcester tanggal 3 September 1651.

Perang Saudara Inggris berujung pada pengadilan dan pengeksekusian Charles I, pengasingan putranya, Charles II, dan penggantian sistem monarki Inggris dengan sistem Persemakmuran Inggris (1649-1953) untuk pertama kalinya dan kemudian sistem Protektorat (1653-1659) di bawah kekuasaan Oliver Cromwell. Secara konstitusional, Perang Saudara Inggris menghasilkan preseden bahwa seorang raja atau ratu Inggris tidak dapat memerintah tanpa persetujuan parlemen, meskipun konsep ini secara resmi ditetapkan melalui Revolusi Agung yang terjadi kemudian pada abad yang sama.[3]

  1. ^ a b "English Civil Wars" (dalam bahasa bahasa Inggris). History. Diakses tanggal 04-10-2014. 
  2. ^ Ohlmeyer, Jane H. (12-02-2016). "English Civil Wars - Cost and legacy" (dalam bahasa bahasa Inggris). Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses tanggal 23-05-2016. While it is notoriously difficult to determine the number of casualties in any war, it has been estimated that the conflict in England and Wales claimed about 85,000 lives in combat, with a further 127,000 noncombat deaths (including some 40,000 civilians). 
  3. ^ The Editors Of The Encyclopedia Britannica. "Glorious Revolution" (dalam bahasa bahasa Inggris). Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses tanggal 10-09-2015. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search