Perintah Baru adalah istilah yang digunakan dalam Kekristenan untuk menggambarkan perintah Yesus untuk "mengasihi satu sama lain" yang, menurut Alkitab, diberikan sebagai bagian dari instruksi terakhir kepada para murid-Nya setelah Perjamuan Malam Terakhir sedang berlangsung,[1] dan setelah Yudas Iskariot telah meninggalkan mereka dalam Yohanes 13:30.
Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu 34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. —Yohanes 13:33–35 (TB)
Perintah ini muncul tiga belas kali dalam dua belas ayat dalam Perjanjian Baru.[2] Secara teologis, perintah ini ditafsirkan sebagai dual pada Kasih Kristus bagi para pengikut-Nya. Perintah ini juga dapat dilihat sebagai keinginan terakhir di Amanat Perpisahan untuk murid-murid-Nya.[3]
Menurut Scott Hahn, sementara Taurat memerintahkan kasih manusia, Yesus memberi perintah mengenai kasih ilahi satu sama lain yang dimodelkan tindakan amal-Nya sendiri.[4]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search