Perjamuan Kudus

Perjamuan Kudus, Perjamuan Suci, Perjamuan Paskah, atau Ekaristi (bahasa Yunani: εὐχαριστία, translit. eucharistía, lit. "ucapan syukur") adalah suatu ritus yang dipandang oleh kebanyakan Gereja dalam Kekristenan sebagai suatu sakramen. Menurut beberapa kitab Perjanjian Baru, Ekaristi dilembagakan oleh Yesus Kristus saat Perjamuan Malam Terakhir.[1] Yesus memberikan murid-murid-Nya roti dan anggur saat makan Paskah, lalu memerintahkan para pengikutnya: "perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku" sambil merujuk roti tersebut sebagai "tubuh-Ku" dan anggur tersebut sebagai "darah-Ku".[2]

Istilah "Ekaristi" berasal dari bahasa Yunani ευχαριστω, yang artinya berterima kasih atau bersyukur; istilah ini lebih sering digunakan oleh Gereja Katolik, Komuni Anglikan, Gereja Ortodoks Timur, dan Gereja Lutheran. Sedangkan istilah "Perjamuan Kudus", khususnya di Indonesia, umumnya digunakan oleh kebanyakan Gereja Protestan.[1] Namun kata "Ekaristi" tidak hanya merujuk pada ritusnya saja (Perjamuan Kudus atau Misa Kudus), tetapi juga pada roti — baik yang beragi ataupun tidak beragi — dan anggur yang dikuduskan (dikonsekrir) dalam ritus tersebut.

  1. ^ a b Adolf Heuken SJ. Ensiklopedi Gereja. Jilid V (edisi ke-2005). Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. hlm. 233-235. 
  2. ^ (Inggris) "Eucharist". Encyclopædia Britannica. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search