Pertempuran Pasir Panjang | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Pertempuran Singapura, Perang Dunia II | |||||||
Gardu pertahanan senapan mesin Britania di Pasir Panjang | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Brigade Malaya 1 Brigade India 44 | Resimen Infanteri 56, Divisi 18 | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
J.R.G. Andre H.R. Rix † Adnan bin Saidi † |
Renya Mutaguchi Yoshio Nasu | ||||||
Kekuatan | |||||||
1.400 infanteri | 13.000 infanteri | ||||||
Korban | |||||||
159 jiwa | Tidak diketahui |
Pertempuran Pasir Panjang dimulai setelah bergeraknya pasukan Tentara Kekaisaran Jepang menuju Pasir Panjang di punggungan Pasir Panjang pada 13 Februari 1942 selama Perang Dunia II dalam Pertempuran Singapura.
13.000 tentara Jepang telah melaksanakan pendaratan amfibi di bagian barat laut Singapura di dekat Sarimbun (lihat: Pertempuran Pantai Sarimbun) dan mulai bergerak maju ke selatan menuju Pasir Panjang. Mereka berhasil merebut Pangkalan Angkatan Udara Tengah (Lapangan Udara Tengah) dalam perjalanan tersebut. Sejumlah 13.000 tentara[1] Kekaisaran Jepang yang menyerang Pasir Panjang adalah bagian penting dari total keseluruhan 36.000 pasukan Jepang yang menyerang Singapura. Adnan bin Saidi yang gugur dalam pertempuran ini kemudian menjadi sosok pahlawan bagi warga Singapura dan Malaysia hari ini atas tindakannya di Bukit Chandu, di mana dia mendorong anak buahnya untuk tidak menyerah dan untuk bertempur sampai mati.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search