Predestinasi di dalam Kalvinisme

Gambaran oleh Frans Hogenberg mendeskripsikan Kedatangan Kedua Yesus Kristus dan merujuk pada Khotbah di Bukit Zaitun. Pada gambaran ini, para malaikat tampak mengumpulkan mereka yang terpilih.[1]

Predestinasi merupakan sebuah doktrin dalam Kalvinisme yang berkaitan dengan persoalan mengenai kuasa Tuhan atas dunia. Dalam Pengakuan Iman Westminster, disebutkan bahwa "Tuhan Allah, melalui keputusan kehendak-Nya sendiri yang paling bijaksana dan kudus, secara bebas dan secara tidak berubah, telah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi sejak kekekalan".[2][3] Penggunaan kedua dari kata "predestinasi" menerapkannya pada keselamatan serta merujuk pada keyakinan bahwa Tuhan telah menentukan takdir kekal beberapa orang menuju keselamatan oleh kasih karunia, sementara meninggalkan sisanya untuk menerima kesengsaraan abadi atas segala dosa-dosa mereka, bahkan dosa asal mereka. Kalvinisme memberikan penekanan yang lebih terhadap ajaran Pemilihan tanpa syarat dibandingkan dengan denominasi Kristen lainnya.[4]

Doktrin predestinasi dijelaskan dalam bentu tanya jawab pada Alkitab Jenewa tahun 1589/1594
  1. ^ Veldman, Ilja M. (1999). "Protestantism and the Arts: Sixteenth- and Seventeenth-Century Netherlands". Dalam Finney, Paul Corby. Seeing Beyond the Word: Visual Arts and the Calvinist Tradition. Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 404. ISBN 0-8028-3860-X. 
  2. ^ Westminster Confession of Faith, III.1
  3. ^ "Pengakuan Iman Westminster" (PDF). Sinode Gereja Kristen Immanuel. Diakses tanggal 4 Oktober 2022. 
  4. ^ Nimmo, Paul T.; Fergusson, David A. S., ed. (2016). The Cambridge Companion to Reformed Theology (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 44–45. ISBN 9781107027220. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search