Propaganda

Poster Perang Dunia II dari Angkatan Bersenjata Amerika tentang Jepang yang diasosiasikan sebagai tikus (binatang yang merugikan) mendekati perangkap yang diberi tanda "Angkatan Laut, Angkatan Darat, Sipil", sebagai latar belakang peta negara bagian Alaska

Propaganda (dalam bahasa Latin modern: "propagare" diartikan "mengembangkan" atau "memekarkan")[1], diayah, atau daayah merupakan serangkaian pesan dengan tujuan agar dapat memengaruhi pendapat seseorang, tindakan masyarakat atau sekelompok orang. Informasi dari propaganda tidak disampaikan secara obyektif, melainkan informasi yang diberikan dibangun dengan tujuan agar dapat memengaruhi pihak-pihak yang mendengar maupun yang melihatnya.[2]

Ketika orang mendengar istilah "propaganda" akan langsung menjadi gambaran di benak banyak orang sebagai suatu tindakan atau hal yang buruk.[3] Berbagai bahan dan media digunakan untuk menyampaikan pesan propaganda, yang berubah seiring dengan penemuan teknologi baru, termasuk lukisan, kartun, poster, pamflet, film, acara radio, acara TV, dan situs web. Propaganda di era digital merupakan cara penyebaran yang baru muncul. Misalnya menyebarkan propaganda melalui berita palsu atau bias dan media sosial.[4] Propaganda dilakukan menggunakan bahasa ekspresif dan emosional yang bertujuan untuk menggerakkan atau mengubah pikiran manusia yang sering juga dikaitkan dalam bidang irasional.[5]

Secara sistematis, propaganda membentuk persepsi dan kognisi yang memengaruhi respons perilaku propaganda.[6] Komunikasi dilakukan dari satu orang kepada banyak orang, memisahkan antara komunikator terhadap komunikannya.[6] Jacques Ellul mengatakan bahwa komunikator dalam propaganda yang dilakukan merupakan perwakilan dari suatu organisasi atau lembaga yang berupaya mengendalikan kehendak masyarakat targetnya atau komunikannya.[7] Hal ini dapat disimpulkan bahwa komunikator pada propaganda yang ditujukan merupakan sesorang yang ahli baik dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial.[7]

  1. ^ Widyananda, Rakha Fahreza (2020). Fahreza, Rakha, ed. "Propaganda adalah Menyiarkan Pendapat untuk Mencari Dukungan, Ketahui Pengertiannya". Merdeka.com. Diakses tanggal 2021-12-25. 
  2. ^ Lestari, Ambar Sri (2020). Narasi dan Literasi Media dalam Pemahaman Gerakan Radikalisme:Konsep dan Analisis (edisi ke-1). Depok: Rajawali Pers. hlm. 41. ISBN 978-623-231-387-3. 
  3. ^ Munthe, Moeryanto Ginting (2010). "Propaganda dan Ilmu Komunikasi". ULTIMACOMM. 2 (2): 39–50. doi:10.31937/ultimacomm.v2i2.191. 
  4. ^ Robinson, Gail (2019). Mass Commnunication and Journalism. Amerika Serikat: ED-Tech Press. hlm. 126. ISBN 978-1-83947-206-0. 
  5. ^ Hasan, Mohammad (2013). Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah (PDF). Surabaya: Pena Salsabila. hlm. 17. ISBN 978-602-9045-79-6. 
  6. ^ a b Qadaruddin, Muhammad (2018). Kepemimpinan Politik Perspektif Komunikasi. Sleman, Yogyakarta: Deepublish. hlm. 15. ISBN 978-602-453-185-0. 
  7. ^ a b Sufyan, Fikrul Hanif (2018). Menuju lentera merah gerakan propagandis komunis di Serambi Mekah, 1923-1949. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 7. ISBN 9786023861125. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search