Reka cipta

Cover of Science and Invention Magazine
'BUILD YOUR OWN TELEVISION RECEIVER.' (BANGUN PENERIMA TELEVISI ANDA SENDIRI.) Sampul majalah Science and Invention, November 1928

Reka cipta, juga disebut sebagai invensi (bahasa Inggris: invention), adalah perangkat, metode, komposisi, ide, atau proses yang unik atau baru. Sebuah reka cipta dapat berupa perbaikan pada mesin, produk, atau proses untuk meningkatkan efisiensi atau menurunkan biaya. Reka cipta juga dapat berupa konsep yang sama sekali baru. Jika sebuah ide cukup unik baik sebagai reka cipta yang berdiri sendiri atau sebagai perbaikan yang signifikan atas karya orang lain, maka ide tersebut dapat dipatenkan. Paten, jika diberikan, memberikan penemu hak kepemilikan atas paten tersebut selama jangka waktu tertentu, yang dapat dilisensikan untuk mendapatkan keuntungan finansial.

Seorang pereka cipta menciptakan atau menemukan sebuah reka cipta. Kata invention dalam bahasa Inggris berasal dari kata kerja Latin invenire, invent-, untuk menemukan.[1][2] Meskipun reka cipta sangat erat kaitannya dengan sains dan teknik, pereka cipta tidak harus insinyur atau ilmuwan.[3] Oleh karena kemajuan dalam kecerdasan buatan, istilah "pereka cipta" tidak lagi hanya berlaku untuk suatu pekerjaan (lihat komputer manusia).[4]

Ada pula "reka cipta budaya" yaitu suatu rangkaian perilaku inovatif yang berguna yang diadopsi oleh orang-orang yang kemudian meneruskannya kepada orang lain atau generasi yang berikutnya.[5]

Sebuah reka cipta yang baru dan mungkin tidak begitu jelas bagi orang-orang yang bukan pakarnya, dapat memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk hak paten.

  1. ^ inventor. Dictionary.com. Retrieved 1 October 2017.
  2. ^ invent Diarsipkan 2008-01-15 di Wayback Machine.. Merriam-Webster. Retrieved 1 October 2017.
  3. ^ * Inventor. Encyclopædia Britannica. Retrieved 1 October 2017.
  4. ^ Hornby, Gregory S.; Al Globus; Derek S. Linden; Jason D. Lohn (September 2006). "Automated antenna design with evolutionary algorithms" (PDF). Space. American Institute of Aeronautics and Astronautics. Diakses tanggal 2012-02-19. 
  5. ^ Artificial Mythologies: A Guide to Cultural Invention by Craig J. Saper (1997); Review of Artificial Mythologies. A Guide to Cultural Invention, Kirsten Ostherr (1998) http://findarticles.com/p/articles/mi_qa3709/is_199810/ai_n8821092 Diarsipkan 2007-02-08 di Wayback Machine.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search