Rukuk

Rukuk
Rukuk Dalam Salat
Nama resmiRukuk
Nama lainRukuk dalam Islam
Dirayakan olehMuslim dan lainnya
JenisIslam
Maknasikap membungkuk pada waktu salat, dengan tangan ditekankan di lutut sehingga punggung dan kepala sama rata.
Terkait denganSalat

Ruku' atau Rukuk (bahasa Arab: رُكوع) merujuk kepada gerakan membungkuk dan diikuti dengan membaca bacaan zikir di dalam salat. Rukuk merupakan rukun salat yang apabila ditinggalkan baik sengaja ataupun tidak ketika salat maka salatnya batal. Jika terlupa melakukan Ruku' di dalam Salat maka pelaku diwajibkan menambah raka'at dan sujud sahwi ketika mengingatnya. Dalam bahasa Indonesia pengertian rukuk adalah "sikap membungkuk pada waktu salat, dengan tangan ditekankan di lutut sehingga punggung dan kepala sama rata" [1]

Syaikh al Albani menjelaskan bahwa setelah ia (Rasulullah ﷺ) menyelesaikan bacaan al Qur’an, ia terdiam sejenak, kemudian mengangkat kedua tangannya, seperti telah disinggung pada pembahasan sebelumnya pada takbiratul ihram, lalu ia bertakbir dan ruku’. Beliau memerintahkan untuk mengangkat kedua tangan, kepada sahabat yang keliru dalam tata cara shalatnya.

Ia ﷺ awal mulanya merapatkan jari-jari kedua telapak tangannya kemudian meletakkannya kemudian meletakkannya di antara kedua lututnya [dan menyilangkan jari-jarinya]. Kemudian ia meninggalkan cara seperti itu, bahkan melarangnya. Ia ﷺ kemudian meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya. Ia ﷺ memantapkan kedua tangannya di kedua lututnya [seolah-olah ia menggenggamnya]. Ia ﷺ merenggangkan jari-jari tangannya, dan memerintahkan hal tersebut kepada sahabat yang keliru dalam pelaksanaan shalatnya, ia ﷺ bersabda sebagaimana yang tercantum dalam hadits.

Ia ﷺ menempatkan jari-jarinya lebih rendah daripada itu [di atas kedua betisnya]. Ia ﷺ juga merentangkan dan menjauhkan kedua sikunya dari kedua lambungnya. Apabila ia ﷺ ruku, ia ﷺ meluruskan dan meratakan punggungnya. Ia ﷺ tidak menundukkan kepalanya dan tidak juga menengadahkannya, akan tetapi pertengahan dari keduanya. Ia ﷺ melakukan ruku’ dengan tuma’ninah, dan memerintahkan hal tersebut kepada sahabat yang keliru dalam pelaksanaan shalatnya.

Di dalam ruku ini, ia ﷺ mengucapkan beberapa macam dzikir dan doa, terkadang dengan suatu dzikir dan terkadang dengan dzikir lainnya. Di dalam Sifat Shalat Nabi ini, Syaikh al Albani menyebutkan 7 variasi dzikir dalam ruku’. Penulis juga mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ mengerjakan ruku’, berdiri setelah ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, semuanya hampir sama lamanya. Rasulullah ﷺ juga melarang membaca al Qur’an ketika ruku’ dan sujud.[2]

  1. ^ https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/rukuk
  2. ^ admin (2020-01-23). "Resensi Sifat Shalat Nabi, asy Syaikh al Albani". Pusda Bayat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-05. Diakses tanggal 2020-01-24. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search