Rumah Adat Banoa Sibatang

Banoa Sibatang atau Banoa Batang adalah rumah adat tradisional Kalumpang, kabupaten Mamuju provinsi Sulawesi Barat. Rumah adat ini dihuni oleh suku Makki atau disebut juga Suku Kalumpang. Rumah adat ini memiliki ciri tersendiri pada bagian atap dan keunikan pada bagian bawahnya. Rumah adat ini diyakini berkaitan langsung dengan nenek moyang Austronesia. Hal ini terlihat dari tiang rumah panggung yang disambungkan dengan lantai rumah memiliki pola berbentuk rakit. Hal ini diyakini sebagai jejak warisan bangsa Austronesia yang dulu bermigrasi dari Pulau Taiwan ke selatan dengan menggunakan rakit. Secara asal usul, tetua-tetua adat di Kalumpang mengakui bahwasanya sebagian besar masyarakat Kalumpang berasal dari Tana Toraja. Sehingga dalam penyebutannya secara umum masyarakat Kalumpang disebut dan menyebut diri mereka sebagai masyarakat Toraja Barat. Hal ini sangat berpengaruh pada bentuk dan konstruksi rumah adat Banoa sibatang, yang sangat mirip dengan rumah ada suku Toraja yang ada di Sulawesi Selatan. Dengan atap bentuk rakit, tiang depan dengan beberapa tanduk kerbau sebagai persembahan ritual memasuki rumah baru.

Sangat menarik untuk mengunjungi daerah Kalumpang karena daerah ini sudah lama menjadi daya tarik Arkeolog untuk meneliti sejarah kehidupan nenek moyang Austronesia. Banyak ditemukan peninggalan-peninggalan nenek moyang yang di yakini sebagai bangsa Austronesia.

Kalumpang berada di Hulu sungai Karama, sungai terpanjang di Sulawesi Barat kecamatan Kalumpang, Mamuju. Kecamatan Kalumpang ini bisa ditempuh 180 km dari kota Mamuju dan 38 km dari pelabuhan Belang-belang, yaitu pelabuhan utama provinsi Sulawesi Barat.[1]

Berkas:Raiyani Muharramah-Tugu Gong Perdamaian Mamuju DSCF8348.jpg
Enam pilar penopang gong perdamaian di tepi pantai Manakkara di Mamuju, yang terdiri dari 6 tiang cikal bakal Sulawesi Barat yaitu Kalumpang


  1. ^ https://budaya-indonesia.org/4-Banoa-Sibatang/

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search