Rumah makan Padang

Iklan PADANGSCH-RESTAURANT "Gontjang-Lidah" di kota Cheribon yang dimuat pada tahun 1937 di Harian Pemandangan terbitan Batavia, Hindia Belanda.

Rumah makan Padang adalah suatu bisnis warung makan/rumah makan/restoran yang menjual atau menghidangkan berbagai ragam kuliner atau masakan Minangkabau yang berasal dari Sumatera Barat.

Rumah makan ini cukup terkenal di Indonesia dan di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia,[1] serta disukai oleh berbagai kalangan dari berbagai macam etnis dan bangsa.[2] Hal ini dikarenakan masakannya yang lezat serta daya adaptasinya yang bisa menyesuaikan dengan lidah atau selera masyarakat dimana rumah makan ini berada.[3] Rumah makan Padang di luar Sumatera Barat menghidangkan masakan yang tidak terlalu pedas, berbeda dengan rumah makan yang ada di tanah kelahirannya sendiri.

Usaha rumah makan ini hadir dalam berbagai tingkatan sosial, mulai dari warung Padang kaki lima yang harganya terjangkau oleh kalangan bawah, rumah makan yang menargetkan kalangan menengah, hingga restoran mewah yang menyasar kalangan atas dengan harga yang cukup tinggi sesuai fasilitas yang disediakan.[2][4]

Penamaan 'Rumah Makan (RM) atau Restoran Padang' sebenarnya tidaklah begitu tepat, karena asal masakan dan pelaku bisnis ini tidak hanya dari kota Padang, tetapi justru lebih banyak berasal dari wilayah lainnya di Sumatera Barat, seperti dari Agam, Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Tanah Datar, Solok, dan berbagai wilayah lainnya. Setiap wilayah itu menghasilkan rasa dan ragam masakan yang agak berbeda antara satu dengan lainnya.

Asal-usul penamaan 'Restoran Padang' yang dianggap paling awal berhasil dilacak melalui suatu penelitian yang dilakukan oleh Surya Suryadi, seorang filolog di Universitas Leiden, Belanda. Ia menemukan bukti historis-empiris yaitu sebuah iklan restoran Padang yang bernama Padangsch-Restaurant "Gontjang-Lidah" di Cirebon. Restoran ini dikelola oleh seorang perantau Minang, B. Ismael Naim, yang iklannya dimuat selama beberapa bulan pada tahun 1937 di harian Pemandangan yang terbit di Batavia.[5]

  1. ^ "Masakan Padang: Kenikmatan Cita Rasa yang Berempah" Website Kementerian Pariwisata RI. Diakses 28-11-2014.
  2. ^ a b "Bisnis Anti Bangkrut" Dadan Darmawan & Muhamad Firmansyah, Visi Media, 2009. Diakses 29-11-2014.
  3. ^ "Sukses Mendirikan dan Mengelola Rumah Makan Padang" Chairina R., Genta P., & Lastya A., TransMedia Pustaka, 2008. Diakses 28-11-2014.
  4. ^ "Halo Warung Padang, Halo Warteg" Okezone.com, 12-09-2011. Diakses 29-11-2014.
  5. ^ "Minang Saisuak #184 - Asal nama "Restoran Padang""Surya Suryadi - Singgalang, Diarsipkan dari aslinya. 13-07-2014. Diakses 20-11-2018.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search