Sari pangantin

Sari Pangantin atau Sari Pengantin adalah kue tradisional yang berasal dari masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan namun juga terdapat di daerah lainnya seperti di Kalimantan Timur. Kue ini serupa dengan kue talam, namun yang membedakan adalah kue Sari Pangantin terdiri dari 3 lapis yang berwarna-warni. Kue ini terbuat dari adonan tepung beras yang dikukus.

Kue Sari Pangantin biasanya dapat ditemui saat bulan Ramadan sebagai takjil untuk berbuka puasa [1]. Namun, kue ini juga biasanya disajikan saat acara pernikahan.[2]

Kue Sari Pangantain dan kue basah tradisional Banjar lainnya biasanya dikenal dengan nama wadai ceper atau wadai bekarat. Hal ini dikarenakan kue-kue tersebut dijual dan diletakkan dalam ceper atau loyang besar dan akan dikarat-karat atau diiris-iris sesuai keinginan pembeli.[3]

  1. ^ Redaksi (2008-09-23). "Berbuka dengan Sari Pengantin". Tempo.co. Diakses tanggal 2022-06-07. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Times, I. D. N.; Topan, Tifani. "5 Kuliner Nusantara yang Namanya Mengandung Kata 'Pengantin'". IDN Times. Diakses tanggal 2022-06-07. 
  3. ^ "Tiap Hari Ludes 200 Loyang Wadai Bakarat Khas Banjar". jejakrekam.com. 2019-05-12. Diakses tanggal 2022-06-07. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search