Sengketa Sipadan dan Ligitan

Kedaulatan Pulau Ligitan dan Sipadatn (Indonesia v. Malaysia)
PengadilanMahkamah Internasional
Diputuskan17 Desember 2002
SitasiDaftar Umum No. 102
TranskripSidang tertulis
Opini atas perkara
ICJ memberikan kedua pulau ke Malaysia atas alasan "pendudukan (dihuni) secara efektif"
Majelis hakim
Hakim anggota majelisGilbert Guillaume, Shi Jiuyong, Shigeru Oda, Raymond Ranjeva, Géza Herczegh, Carl-August Fleischhauer, Abdul Koroma, Vladlen Stepanovich Vereshcheti, Rosalyn Higgins, Gonzalo Parra-Aranguren, Pieter Kooijmans, Francisco Rezek, Awn Shawkat Al-Khasawneh, Thomas Buergenthal, Nabil Elaraby, Thomas Franck (hakim ad hoc yang ditunjuk Indonesia) dan Christopher Weeramantry (hakim ad hoc yang ditunjuk Malaysia)

Sengketa Sipadan dan Ligitan adalah persengketaan Indonesia dan Malaysia atas pemilikan terhadap kedua pulau yang berada di Selat Makassar yaitu pulau Sipadan (luas: 50.000 meter²) dengan koordinat: 4°6′52.86″N 118°37′43.52″E / 4.1146833°N 118.6287556°E / 4.1146833; 118.6287556 dan pulau Ligitan (luas: 18.000 meter²) dengan koordinat: 4°9′N 118°53′E / 4.150°N 118.883°E / 4.150; 118.883. Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui jalur hukum Mahkamah Internasional


© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search