Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki

Pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki
Bagian dari Perang Pasifik pada Perang Dunia II
Two aerial photos of atomic bomb mushroom clouds, over two Japanese cities in 1945.
Awan jamur bom atom di langit Hiroshima (kiri) dan Nagasaki (kanan).
Tanggal6 Agustus dan 9 Agustus 1945
LokasiHiroshima dan Nagasaki, Jepang
Hasil Sekutu menang
Pihak terlibat
 Amerika Serikat
 Britania Raya
 Jepang
Tokoh dan pemimpin
Kekaisaran Jepang Shunroku Hata
Pasukan
Manhattan District: 50 A.S., 2 Britania
509th Composite Group: 1.770 A.S.
Tentara Umum Kedua:
Hiroshima: 40.000
Nagasaki: 9.000
Korban
20 tahanan perang A.S., Belanda, Britania tewas

Hiroshima:

  • 20.000+ tentara tewas
  • 70.000–146.000 warga sipil tewas

Nagasaki:

  • 39.000–80.000 tewas
Total: 129.000–246.000+ tewas
Hypocenter dari bom atom Nagasaki

Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada bulan Agustus 1945, tahap akhir Perang Dunia II. Amerika Serikat menjatuhkan bom dengan persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec. Dua operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa[2] ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah.

Pada tahun terakhir Perang Dunia II, Sekutu bersiap-siap melancarkan serbuan ke daratan Jepang yang memakan biaya besar. Amerika Serikat sebelumnya melaksanakan kampanye pengeboman yang meluluhlantakkan banyak kota di Jepang. Perang di Eropa selesai setelah Jerman Nazi menandatangani instrumen penyerahan diri pada tanggal 8 Mei 1945. Akan tetapi, Jepang menolak memenuhi tuntutan Sekutu untuk menyerah tanpa syarat. Perang Pasifik pun berlanjut. Bersama Britania Raya dan Tiongkok, Amerika Serikat meminta pasukan Jepang menyerah dalam Deklarasi Potsdam tanggal 26 Juli 1945 atau menghadapi "kehancuran cepat dan besar". Jepang mengabaikan ultimatum tersebut.

Pada bulan Juli 1945, Proyek Manhattan yang dirintis Sekutu berhasil melaksanakan pengujian bom atom di gurun New Mexico. Mereka memproduksi senjata nuklir berdasarkan dua rancangan pada bulan Agustus. 509th Composite Group dari Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat dilengkapi dengan Boeing B-29 Superfortress khusus versi Silverplate yang mampu mengangkut bom nuklir dari Tinian di Kepulauan Mariana.

Tanggal 6 Agustus, AS menjatuhkan bom atom uranium jenis bedil (Little Boy) di Hiroshima. Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman meminta Jepang menyerah 16 jam kemudian dan memberi peringatan akan adanya "hujan reruntuhan dari udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di muka bumi." Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus, AS menjatuhkan bom plutonium jenis implosi (Fat Man) di Nagasaki. Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, dampaknya menewaskan 90.000–146.000 orang di Hiroshima dan 39.000–80.000 di Nagasaki; kurang lebih separuh korban di setiap kota tewas pada hari pertama. Pada bulan-bulan seterusnya, banyak orang yang tewas karena efek luka bakar, penyakit radiasi, dan cedera lain disertai sakit dan kekurangan gizi. Di dua kota tersebut, sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil meskipun terdapat garnisun militer besar di Hiroshima.

Tanggal 15 Agustus, enam hari setelah pengeboman Nagasaki dan Uni Soviet menyatakan perang, Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu. Tanggal 2 September, Jepang menandatangani instrumen penyerahan diri yang otomatis mengakhiri Perang Dunia II. Pengaruh pengeboman ini terhadap penyerahan diri Jepang dan alasan etisnya masih diperdebatkan sampai sekarang.

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-16. Diakses tanggal 2021-08-02. 
  2. ^ Saat Manusia Sekarat, Pada bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search