Songket

Songket
Songket Minangkabau dengan motif pucuak rabuang di bagian bawah yang melambangkan tunas bambu.
JenisKain tenun
BahanSutra, Kapas, Emas, Perak
Tempat asalPalembang (asal-usul dan utama)[1][2][3][4][5][6][7][8], Asia Tenggara Maritim[9]
PemanufakturIndonesia dan Malaysia
Songket
NegaraMalaysia
DomainKerajinan tradisional
Referensi01505
KawasanAsia dan Pasifik
Sejarah Inskripsi
Inskripsi2021 (sesi ke-16)
DaftarDaftar representatif

Songket atau sungkit[10] adalah jenis tenun tradisional Indonesia yang berasal dari Sumatra.[1][2][3][4][5][6][7][8][11] Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan menggunakan benang emas dan perak. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang. Bahan kain yang umum digunakan dalam pembuatan Songket yakni meliputi sutra, katun, dan katun sutra.

Songket kerap dikaitkan dengan Kemaharajaan Sriwijaya sebagai asal mula tradisi songket berasal,[12] beberapa jenis Songket yang populer pun tak lepas dari lokasi-lokasi yang pernah berada dibawah kekuasaan Sriwijaya, salah satu lokasi dominan yang juga diyakini sebagai ibukota Kemaharajaan Sriwijaya di masa lampau yakni Palembang, yang terletak di Sumatera Selatan. Selain Palembang, beberapa daerah di Sumatra juga menjadi lokasi penghasil Songket terbaik dalam kelasnya, yakni meliputi daerah-daerah di Minangkabau atau Sumatera Barat seperti Pandai Sikek, Silungkang, Koto Gadang, dan Padang. Di luar Sumatra, kain songket juga dihasilkan oleh daerah-daerah seperti Bali, Lombok, Sambas, Sumba, Makassar, Sulawesi, dan daerah-daerah lain di Indonesia.[13]

Karena faktor sejarah kekuasaan Kemaharajaan Sriwijaya, perdagangan, dan perkawinan campuran, Songket pun juga menjadi populer di Kawasan Maritim Asia Tenggara khususnya di negara-negara sekitar Indonesia seperti Brunei, Malaysia, dan Singapura.[14]

Pada 2021, Songket telah diakui sebagai milik Malaysia oleh Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Tradisi Songket diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.[15] Tradisi Songket tersebut meliputi tradisi Songket asal Palembang dan Sambas pada 2013; Songket Pandai Sikek pada 2014; tradisi Songket asal Beratan, Bali pada 2018; dan tradisi Songket Silungkang pada 2019.

  1. ^ a b Purwanti, Retno; Siregar, Sondang Martini (2016). "Sejarah Songket Berdasarkan Data Arkeologi". Revista de Arqueología Siddhayatra. 21 (2). doi:10.24832/siddhayatra.v21i2.22. 
  2. ^ a b Iskandar, Teuku (1958). De Hikajat Atjéh [Hikayat Aceh] (dalam bahasa Belanda). Den Haag, Belanda: Martinus Nijhoff. 
  3. ^ a b Rodgers, Susan; Summerfield, Anne; Summerfield, John (2007). Gold Cloths of Sumatra: Indonesia's Songkets from Ceremony to Commodity [Kain Tenun Emas Pulau Sumatra Indonesia: Songket dari Seremoni hingga Komoditi] (dalam bahasa Inggris). Worcester, Massachusetts: Iris and B. Gerald Cantor Art Gallery, College of the Holy Cross. ISBN 978-9067183123. Diakses tanggal 15 de enero de 2012.  [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ a b Sturler, W.L. de (1843). Proeve eener beschrijving van het gebiied van Palembang [Deskripsi Awal Terkait Wilayah Palembang] (dalam bahasa Belanda). Groningen, Belanda: J.Oomrens. 
  5. ^ a b Hoëvell, W.R. van (1843). Sjair Bidasari, een oorspronkelijk Maleische gedicht. Verhande-lingen van het Bataviaasch Genootschap [Sjair Bidasari; Puisi Melayu Asli, Risalah Masyarakat Betawi] (dalam bahasa Belanda). 19. hlm. 1–421. 
  6. ^ a b Blume, C.L.; Deel, Eerste; Plates, With (1848). De Indische Bij, Tijdschrift Ter Bevordering van de Kennis der Nederlandsche Volkplantingen en Derzelver Belangen [Mengenai Nusantara, Jurnal untuk Mengembangkan Pengetahuan tentang Pemukiman Belanda dan Kepentingan Minatnya] (dalam bahasa Belanda). Leiden, Belanda. 
  7. ^ a b Praetorius, C.F.G. (1843). Eenige Bijzonderheden Omtrent Palembang [Beberapa Detail Terkait dengan Palembang] (dalam bahasa Belanda). Leiden, Belanda. 
  8. ^ a b Sevenhoven, J.I. van (1823). Beschrijving van de Hoofdplaats van Palembang [Deskripsi Terkait Ibukota (Sriwijaya) Palembang] (dalam bahasa Belanda). 9. Tratados de la Sociedad de Batavia. hlm. 41–126. 
  9. ^ Dr. June Ngo Siok Kheng. "Revitalising the Craft of Songket Weaving through Innovation in Malaysia" (PDF). Diakses tanggal 30 March 2021. 
  10. ^ Untuk kronologi kemunculan kata songket atau sungkit, lihat Malay Concordance Project. Diarsipkan 9 August 2022 di Wayback Machine..
  11. ^ Pebriyeni, Eliya (2019). "Perkembangan Fungsi Seni Kerajinan Tenun Songket Silungkang". Gorga Jurnal Seni Rupa. 8 (1): 214–221. doi:10.24114/gr.v8i1.13585. 
  12. ^ Rodgers, Susan; Summerfield, Anne; Summerfield, John (2007). Gold Cloths of Sumatra: Indonesia's Songkets from Ceremony to Commodity [Kain Emas Sumatra: Songket, dari Seremoni hingga Komoditas] (dalam bahasa Inggris). Worcester, Massachusetts: Cantor Art Callery. ISBN 978-9067183123. Diakses tanggal 15 January 2012. [pranala nonaktif permanen]
  13. ^ Wirawan, Nanda (1982). Menapak jejak songket Minangkabau. OCLC 948427777. 
  14. ^ Rodgers, Susan; Summerfield, Anne; Summerfield, John (2007). Gold Cloths of Sumatra: Indonesia's Songkets from Ceremony to Commodity [Kain Emas Sumatra: Songket, dari Seremoni hingga Komoditas] (dalam bahasa Inggris). Worcester, Massachusetts: Cantor Art Callery. ISBN 978-9067183123. Diakses tanggal 15 January 2012. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ "Warisan Budaya Takbenda, Penetapan". Cultural Heritage, Ministry of Education and Culture of Indonesia. Diakses tanggal 14 December 2020. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search