Stasiun Tebet

Stasiun Tebet
KAI Commuter
B10

KRL Toei 6000 melintas di Stasiun Tebet
Lokasi
Koordinat6°13′34″S 106°51′22″E / 6.22611°S 106.85611°E / -6.22611; 106.85611
Ketinggian+17 m
Operator
Letak
km 11+980 lintas Jakarta-Manggarai-Bogor/Nambo[1]
Jumlah peronDua peron sisi yang agak rendah
Jumlah jalur2
LayananCommuter Line Bogor
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Manggarai
ke arah Jakarta Kota
Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Bogor
Cawang
ke arah Bogor
Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Nambo
Cawang
ke arah Nambo
Fasilitas dan teknis
FasilitasTangga naik/turun Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Jalur difabel Pos kesehatan Isi baterai Galeri ATM Parkir Tempat naik/turun Ruang/area tunggu 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan pratinjau: Templat:Infobox station used with unknown parameter(s): belowclass, datastyle.
Peringatan: Page using Template:Infobox station with unknown parameter "belowclass" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox station with unknown parameter "datastyle" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Stasiun Tebet (TEB) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Jalan Tebet Raya, pada perbatasan antara kelurahan Tebet Timur dan Kebon Baru, kecamatan Tebet, kota Jakarta Selatan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +17 meter ini hanya melayani rute KRL Commuter Line. Letaknya yang strategis sebagai pengumpan untuk para pekerja di Casablanca, Kuningan, Kampung Melayu, dan sekitarnya membuat stasiun ini selalu sibuk.

Stasiun kereta ini sangat padat pada pagi dan sore hari pada saat orang berangkat maupun pulang kantor. Banyak pedagang asongan mengambil lahan penumpang untuk menunggu kereta api. Karena banyaknya penumpang selalu berjubel, hal ini menjadi permasalahan kriminalitas, walau di sebelah selatan stasiun terdapat kantor polisi. Di depan pelataran stasiun selalu menjadi biang macet, karena mikrolet, kopaja, bajaj, dan ojek saling berebut mendapatkan penumpang jika KRL berhenti untuk menaikturunkan penumpang.[3]

Suasana saat ini lebih tertib karena sudah ada pemugaran pada bagian depan loket dan penutupan jalan Abdullah Syafii di sisi utara stasiun.[4] Penataan lebih lanjut dilakukan pada tahun 2020-2021 untuk mempererat integrasi antarmoda (dengan Transjakarta serta moda lain seperti mikrolet dan ojek) dan mempermudah akses pejalan kaki. Diresmikan pada 29 September 2021, penataan ini dilakukan di bawah payung PT Moda Integrasi Transportasi Jakarta, perusahaan patungan MRT Jakarta dan PT KAI.[5][6]

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Administrator (2016-08-18). "Menghapus Semrawut di Stasiun Tebet". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-08-08. 
  4. ^ Sandi, M.R. (2021-04-19). "Menata Stasiun Tebet agar Tidak Semrawut". Sindonews.com. Diakses tanggal 2021-08-08. 
  5. ^ "Anies Ingin Tambah 5 Stasiun Terpadu Baru, Biaya Capai Rp40 M". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-09-20. 
  6. ^ Gayati, Mentari Dwi (2021-09-29). Ridwan, Taufik, ed. "Penataan Stasiun Tebet dan Palmerah wujudkan integrasi antarmoda". ANTARA News. Diakses tanggal 2021-09-29. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search