Suku-suku Austronesia

Orang Austronesia
Jumlah populasi
± 400.000.000
Daerah dengan populasi signifikan
 Indonesiaca 260,6 juta (2016)[1]
 Filipinaca 100,9 juta (2015)[2]
 Madagaskarca 24 juta (2016)[3]
 Malaysiaca 19,2 juta (2017)[4]
 Thailandca 3,1 juta (2010)[5]
 Papua Nuginica 1,3 juta[butuh rujukan]
 Timor Lesteca 1,2 juta (2015)[6]
 Selandia Baruca 855.000 (2006)[7][8][9]
 Singapuraca 700.000 (2009)[10]
 Taiwanca 540.000 (2016)[11]
 Kepulauan Solomonca 478.000 (2005)[butuh rujukan]
 Fijica 456.000 (2005)[12]
 Brunei Darussalamca 355.000 (2010)[13]
 Vanuatuca 272.000 [14][15]
 Kambojaca 250.000 (2010)[16]
 Polinesia Prancisca 230.000 (2017)[17][18]
 Samoaca 195.000 (2016)[19]
 Vietnamca 162.000 (2009)[20]
 Guamca 150.000 (2010)[21]
 Hawaiica 140.652–401.162[22] (bergantung pada definisi)
 Kiribatica 110.000 (2015)[23]
 Kaledonia Baruca 106.000 (2019)[24][25]
 Federasi Mikronesiaca 102.000[14][15][26]
 Tongaca 100.000 (2016)[27]
 Surinameca 93.000 (2017)[28]
 Kepulauan Marshallca 72.000 (2015)[29]
 Samoa Amerikaca 55.000 (2010)[30]
 Sri Lankaca 40.189 (2012)[31]
 Australia
(Kepulauan Selat Torres)
ca 38.700 (2016)[32]
 Myanmarca 31.600 (2019)[33][34]
 Kepulauan Mariana Utaraca 19.000[35]
 Palauca 16.500 (2011)[14][15][36]
 Wallis dan Futunaca 11.600 (2018)[37]
 Nauruca 11.200 (2011)[38]
 Tuvaluca 11.000 (2012)[39][40]
 Kepulauan Cookca 9.300 (2010)[41]
 Chili
(Pulau Rapa Nui)
ca 2.290 (2002)[42]
 Niueca 1.620[14][15]
 Tokelauca 1.499 (2016)[43]
Bahasa
Rumpun Bahasa Austronesia
Agama
Beragam agama

Bangsa Austronesia[44][45] atau suku-suku penutur bahasa Austronesia[46] adalah sekumpulan etnolinguistik atau gabungan berbagai etnis besar di benua Asia (khususnya Asia Tenggara), sebagian Oseania dan sebagian kecil Afrika yang memakai bahasa-bahasa dari keluarga Austronesia. Mereka meliputi penduduk asli Taiwan; kebanyakan kelompok etnisnya berada di Filipina, Malaysia, Timor Leste, Indonesia, Brunei, Kepulauan Cocos (Keeling), Madagaskar, Mikronesia, dan Polinesia, serta suku Melayu di Singapura, suku bangsa Polinesia dari Selandia Baru dan Hawaii, dan orang non-Papua di Melanesia. Mereka juga ditemukan di kawasan Pattani di Thailand, kawasan Cham di Vietnam dan Kamboja, dan kawasan Hainan di Tiongkok, sebagian Sri Lanka, selatan Myanmar, ujung selatan Afrika Selatan, Suriname, dan sebagian kecil Kepulauan Andaman, Kepulauan Cocos (Keeling), dan Pulau Natal serta Australia. Kawasan yang diduduki oleh suku bangsa pemakai bahasa Austronesia secara kolektif dikenal sebagai Austronesia. Kebanyakan orang Austronesia memiliki penampilan serupa seperti kulit berwarna muda sampai coklat dengan rambut lurus, keriting atau bergelombang.

Berdasarkan konsensus ilmiah saat ini, mereka menyebar melalui migrasi laut prasejarah yang dimulai dari Taiwan pra-Han, sekitar 3000 hingga 1500 SM. Suku bangsa Austronesia mencapai ujung utara Filipina, khususnya Kepulauan Batanes, sekitar 2200 SM. Bangsa Austronesia mengembangkan perahu berlayar beberapa waktu sebelum tahun 2000 SM.[47]:144 Mereka memanfaatkan berbagai teknologi maritim yang mumpuni (terutama katamaran, perahu cadik, teknik pembuatan perahu papan ikat dan kupingan pengikat, serta layar capit kepiting) untuk menjelajahi pulau-pulau di Indo-Pasifik. Sejak 2000 SM, mereka berasimilasi (atau terasimilasi) dengan populasi Paleolitik Negrito dan Australo-Melanesia yang lebih tua. Mereka mencapai Pulau Paskah di ujung timur, Madagaskar di ujung barat,[48] dan Selandia Baru di ujung selatan. Pada tingkat terjauh, mereka juga diperkirakan telah mencapai Benua Amerika[49][50] dan bahkan Antarktika.[51][52]

Selain bahasa, masyarakat Austronesia secara luas berbagi kesamaan budaya, termasuk tradisi dan teknologi rajah, rumah panggung, ukiran giok, pertanian di lahan basah, dan berbagai karya seni batu. Mereka juga turut membawa berbagai tanaman dan hewan peliharaan dalam perjalanan migrasi, seperti padi, bambu, pisang, kelapa, sukun, nangka, kemiri, ubi rambat, talas, daluang, ayam, babi, dan anjing.

  1. ^ Proyeksi penduduk Indonesia/Indonesia Population Projection 2010–2035 (PDF), Badan Pusat Statistik, ISBN 978-979-064-606-3 
  2. ^ "Highlights of the Philippine Population 2015 Census of Population". Philippine Statistics Authority. Republic of the Philippines. Diakses tanggal 17 Januari 2020. 
  3. ^ "Population, total". Data. World Bank Group. 2017. Diakses tanggal 29 April 2018. 
  4. ^ "Malaysia". The World Factbook. Central Intelligence Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-28. Diakses tanggal 29 April 2018. 
  5. ^ "Population movement in the Pacific: A perspective on future prospects". Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Februari 2013. Diakses tanggal 22 Juli 2013. 
  6. ^ "2015 Census shows population growth moderating". Government of Timor-Leste. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Februari 2016. Diakses tanggal 24 Juli 2016. 
  7. ^ "Population movement in the Pacific: A perspective on future prospects". Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Februari 2013. Diakses tanggal 22 Juli 2013. 
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-11. Diakses tanggal 2017-06-01. 
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-27. Diakses tanggal 2017-06-01. 
  10. ^ Sekitar 13,6% warga Singapura memiliki garis keturunan Melayu. Sebagai tambahan, banyak orang Tionghoa Singapura yang berdarah campuran Austronesia. Lihat pula "Key Indicators of the Resident Population" (PDF). Singapore Department of Statistics. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 Juli 2007. Diakses tanggal 25 April 2007. 
  11. ^ Ramzy, Austin (1 Agustus 2016). "Taiwan's President Apologizes to Aborigines for Centuries of Injustice". The New York Times. Diakses tanggal 17 Januari 2020. 
  12. ^ "FIJI TODAY 2005 / 2006" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 3 April 2007. Diakses tanggal 23 Maret 2007. 
  13. ^ "Brunei". The World Factbook. Central Intelligence Agency. Juli 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-21. Diakses tanggal 10 April 2019. 
  14. ^ a b c d ""World Population prospects – Population Division"". population.un.org (dalam bahasa Inggris). Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, Divisi Kependudukan. 2019. Diakses tanggal 9 November 2019. 
  15. ^ a b c d ""Overall total population" – World Population Prospects: The 2019 Revision" (xslx). population.un.org (Data khusus yang diperoleh melalui situs web) (dalam bahasa Inggris). Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, Divisi Kependudukan. 2019. Diakses tanggal 9 November 2019. 
  16. ^ Joshua Project. "Cham, Western in Cambodia". Joshua Project. Diakses tanggal 15 Oktober 2019. 
  17. ^ "La population légale au 17 août 2017 : 275 918 habitants". ISPF. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-09. Diakses tanggal 16 Februari 2018. 
  18. ^ Most recent ethnic census, in 1988. "Frontières ethniques et redéfinition du cadre politique à Tahiti" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-03-26. Diakses tanggal 31 Mei 2011.  Diperkirakan 87,7% dari total populasi Polinesia Prancis (275.918) mewarisi darah Polinesia, baik campuran ataupun tidak.
  19. ^ "Population & Demography Indicator Summary". Samoa Bureau of Statistics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2019. Diakses tanggal 25 Juni 2018. 
  20. ^ the 2009 Vietnam Population and Housing Census: Completed Results 2009 Census Diarsipkan 14 November 2012 di Wayback Machine., Hà Nội, 6-2010. Table 5, page 134
  21. ^ "The Native Hawaiian and Other Pacific Islander Population: 2010" (PDF). census.gov. US Census Bureau. Diakses tanggal 11 Agustus 2017. 
  22. ^ "U.S. 2000 Census". Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2011. Diakses tanggal 23 November 2014. 
  23. ^ "Kiribati Stats at a Glance". Kiribati National Statistics Office. Ministry of Finance & Economic Development, Government of Kiribati. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Januari 2017. Diakses tanggal 17 Januari 2020. 
  24. ^ "La Nouvelle-Calédonie compte 271 407 habitants en 2019". Institut de la statistique et des études économiques. ISEE. Diakses tanggal 17 Januari 2020. 
  25. ^ "Recensement de la population en Nouvelle-Calédonie en 2009". ISEE. Diakses tanggal 17 Januari 2020. 
  26. ^ Sekitar 90,4% total penduduk (112.640) adalah penduduk asli Kepulauan Pasifik.
  27. ^ [1]. Tonga 2016 Census Results (11 November 2016).
  28. ^ "Suriname". The World Factbook. Central Intelligence Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-07. Diakses tanggal 29 April 2018. 
  29. ^ "Australia-Oceania :: MARSHALL ISLANDS". CIA The World Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-11. Diakses tanggal 2021-09-20. 
  30. ^ "Archived copy". 2010 United States Census. census.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2012. Diakses tanggal 1 Oktober 2018. 
  31. ^ "A2 : Population by ethnic group according to districts, 2012". Census of Population& Housing, 2011. Department of Census& Statistics, Sri Lanka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-10. Diakses tanggal 2017-06-01. 
  32. ^ "3238.0.55.001 – Estimates of Aboriginal and Torres Strait Islander Australians, June 2016". Australian Bureau of Statistics. 31 Agustus 2018. Diakses tanggal 27 Desember 2019. 
  33. ^ Joshua Project. "Malay in Myanmar (Burma)". Joshua Project. Diakses tanggal 15 Oktober 2019. 
  34. ^ Joshua Project. "Moken, Salon in Myanmar (Burma)". Joshua Project. Diakses tanggal 15 Oktober 2019. 
  35. ^ Data Access and Dissemination Systems (DADS). "American FactFinder – Results". U.S. Census Bureau. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2020. Diakses tanggal 17 Januari 2020.  Approximately 34.9% of the total population (53,883) are native Pacific Islander
  36. ^ Sekitar 92,2% dari total populasi (17.907) adalah keturunan Austronesia.
  37. ^ INSEE. "Les populations légales de Wallis et Futuna en 2018". Diakses tanggal 7 April 2019. 
  38. ^ "National Report on Population ad Housing" (PDF). Nauru Bureau of Statistics. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 24 September 2015. Diakses tanggal 9 Juni 2015. 
  39. ^ "Population of communities in Tuvalu". world-statistics.org. 11 April 2012. Diakses tanggal 20 Maret 2016. 
  40. ^ "Population of communities in Tuvalu". Thomas Brinkhoff. 11 April 2012. Diakses tanggal 20 Maret 2016. 
  41. ^ "Australia-Oceania ::: COOK ISLANDS". CIA The World Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-27. Diakses tanggal 2021-09-20. 
  42. ^ "RAPA NUI IW 2019". IWGIA. International Work Group for Indigenous Affairs. Diakses tanggal 17 Januari 2020.  Sekitar 60% penduduk Rapa Nui (3.765) adalah keturunan pribumi.
  43. ^ Final population counts: 2016 Tokelau Census (PDF) (Laporan). Statistics New Zealand. November 2016. hlm. 3. 
  44. ^ Gray, RD; Drummond, AJ; Greenhill, SJ (2009). "Language Phylogenies Reveal Expansion Pulses and Pauses in Pacific Settlement". Science. 323 (5913): 479–483. doi:10.1126/science.1166858. PMID 19164742. 
  45. ^ Diamond, JM (2000). "Taiwan's gift to the world". Nature. 403 (6771): 709–710. doi:10.1038/35001685. PMID 10693781. 
  46. ^ Menurut antropolog Wilhelm Solheim II: "Saya tekankan lagi, seperti yang telah saya sebutkan di banyak artikel lain, bahwa 'Austronesia' adalah istilah linguistik dan merupakan nama rumpun bahasa super. Istilah itu tidak dapat digunakan sebagai nama untuk suku, secara genetika, atau budaya. Untuk merujuk pada orang-orang yang berbicara bahasa Austronesia, frasa 'penutur bahasa Austronesia' harus digunakan." Origins of the Filipinos and Their Languages. (Januari 2006).
  47. ^ Horridge, Adrian (2006). Bellwood, Peter, ed. The Austronesians : historical and comparative perspectives. Canberra, ACT. ISBN 978-0731521326. 
  48. ^ Pierron, Denis; Heiske, Margit; Razafindrazaka, Harilanto; Rakoto, Ignace; Rabetokotany, Nelly; Ravololomanga, Bodo; Rakotozafy, Lucien M.-A.; Rakotomalala, Mireille Mialy; Razafiarivony, Michel; Rasoarifetra, Bako; Raharijesy, Miakabola Andriamampianina (2017-08-08). "Genomic landscape of human diversity across Madagascar". Proceedings of the National Academy of Sciences (dalam bahasa Inggris). 114 (32): E6498–E6506. doi:10.1073/pnas.1704906114alt=Dapat diakses gratis. ISSN 0027-8424. PMC 5559028alt=Dapat diakses gratis. PMID 28716916. 
  49. ^ Van Tilburg, Jo Anne. 1994. Easter Island: Archaeology, Ecology and Culture. Washington D.C.: Smithsonian Institution Press
  50. ^ Langdon, Robert. The Bamboo Raft as a Key to the Introduction of the Sweet Potato in Prehistoric Polynesia, The Journal of Pacific History, Vol. 36, No. 1, 2001
  51. ^ Priyambodo, Utomo (17 Juni 2021). Thamrin, Mahandis Yoanata, ed. "Sains Terbaru Ungkap Penemu Benua Antarktika Bukanlah Orang Barat". National Geographic Indonesia. Diakses tanggal 27 Juni 2022. 
  52. ^ Reditya, Tito Hilmawan (14 Juni 2021). Utomo, Ardi Priyatno, Ardi Priyatno, ed. "Bukan Eropa, Suku Selandia Baru Disebut Jadi Penemu Pertama Antartika". Kompas.com. Diakses tanggal 27 Juni 2022. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search