Suku Kaili

Suku Kaili
Foto Orang Kaili (k. 1913), koleksi Tropenmuseum.
Daerah dengan populasi signifikan
Sulawesi Tengah: 566.256.
Bahasa
Kaili, dan Indonesia.
Agama
Islam, Kristen Protestan, Animisme
Kelompok etnik terkait
Suku Bare'e, Pamona, Suku Mori

Suku Kaili adalah suku bangsa di Indonesia yang mendiami sebagian besar dari Provinsi Sulawesi Tengah dan sebagian kecil dari provinsi Sulawesi barat, khususnya wilayah Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu, di seluruh daerah di lembah antara Gunung Gawalise, Gunung Nokilalaki, Kulawi, dan Gunung Raranggonau. Mereka juga menghuni wilayah pantai timur "Siniu" Berbatasan dengan Rumpun Tomini-Totoli di (Ampibabo) Bagian timur dan di Barat Perbatasan Rumpun kaili Dan Rumpun Tomini-Totoli di sirenja.Rumpun kaili, meliputi Kabupaten Parigi-Moutong, Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Poso. Masyarakat suku Kaili mendiami kampung/desa di Kota palu dan parigi yaitu, ,Parigi, Sausu,Siniu ,Ampana, Tojo dan Una Una, sedang di Kabupaten Poso mereka mendiami daerah Mapane, Uekuli dan pesisir Pantai Poso, Lalundu, kasoloang, Pasangkayu, tikke, saruddu, karossa .[butuh rujukan]

Untuk menyatakan "orang Kaili" disebut dalam bahasa Kaili dengan menggunakan awalan "To" yaitu To Kaili, Yang Berarti "Orang kaili uniknya " rumpun Kaili.

Ada beberapa pendapat yang mengemukakan etimologi dari kata Kaili, salah satunya menyebutkan bahwa kata yang menjadi nama suku Kaili ini berasal dari nama pohon dan buah Kaili yang umumnya tumbuh di hutan-hutan di kawasan daerah ini, terutama di tepi Sungai Palu dan Teluk Palu. Pada zaman dulu, tepi pantai Teluk Palu letaknya menjorok l.k. 34 km dari letak pantai sekarang, yaitu di Kampung Bangga. Sebagai buktinya, di daerah Bobo sampai ke Bangga banyak ditemukan karang dan rerumputan pantai/laut. Bahkan di sana ada sebuah sumur yang airnya pasang pada saat air di laut sedang pasang demikian juga akan surut pada saat air laut surut.

Menurut cerita (tutura), dahulu kala, di tepi pantai dekat Kampung Bangga tumbuh sebatang pohon kaili yang tumbuh menjulang tinggi. Pohon ini menjadi arah atau panduan bagi pelaut atau nelayan yang memasuki Teluk Palu untuk menuju pelabuhan pada saat itu, Bangga. Namun ada juga mengatakan bahwa kata Kaili ini sebenarnya adalah nama dari orang tua pertama dari suku mereka ini dan kemudian Kaili mempunyai keturunan yang banyak dan memberikan nama anaknya masing masing menjadi penyebutan kata tidak. Misalnya to Ledo, Rai, Edo, Ado, unde, inde, torai, ta'a, da'a, tado, ija, Moma, bare'e, pamona dan lain-lain. Semua rumpun Kaili Memiliki kesaamaan bahasa seperti "yaku" adalah . Sehingga bisa disimpulkan bahwa rumpun Kaili ini memiliki dialek kesamaan bahasa.

Suku Kalili atau etnik Kaili, merupakan salah satu etnik dengan yang memiliki rumpun etnik sendiri. Untuk penyebutannya, suku Kaili disebut etnik Kaili, sementara Rumpun Kaili lebih mempunyai sub suku di dalamnya seperti dari suku, seperti, Kaili Rai, Kaili Ledo, Kaili Ija, Kaili Moma, Kaili Da'a,Kaili Unde, Kaili Inde,Kaili Tara, rumpun Kaili Bare'e,Kaili Doi,Kaili Torai, dan Pamona.(kaili-pamona)


© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search