Sulawesi Selatan
ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨔᨛᨒᨈ Sulawesi Selatan | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Transkripsi Regional | |||||||||||
• Bugis | ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨑᨗᨕᨈ Sulawési Riattang (1, 2, 3, 4, 5) ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨆᨊᨗᨕ Sulawési Maniang (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7) ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨒᨕᨘᨈ Sulawési Lautang (1, 2, 3) ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨆᨊᨚᨑ Sulawési Manorang (1) | ||||||||||
• Makassar | ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨕᨗᨈᨗᨅᨚᨑᨚᨀ Sulawesi I Timboroʼ (1, 2, 3, 4, 5) ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨑᨗ ᨒᨕᨘ Sulawesi I Lauʼ (1, 2) | ||||||||||
• Luwu | ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨊᨙᨀᨙ Sulawési Nékké' (1, 2, 3, 4) | ||||||||||
• Toraja | Sulawési Pollo'na Uai (1, 2) | ||||||||||
• Melayu Makassar | Sulawesi Slatan; Sulawesi Salatang | ||||||||||
Motto: | |||||||||||
Negara | Indonesia | ||||||||||
Dasar hukum pendirian | UU No. 13 Tahun 1964[1] | ||||||||||
Tanggal |
| ||||||||||
Hari jadi | 19 Oktober 1669 | ||||||||||
Ibu kota | Makassar | ||||||||||
Kota besar lainnya | Daftar | ||||||||||
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
| ||||||||||
Pemerintahan | |||||||||||
• Gubernur | Zudan Arif Fakrulloh (Pj.) | ||||||||||
• Wakil Gubernur | lowong | ||||||||||
• Sekretaris Daerah | Jufri Rahman | ||||||||||
• Ketua DPRD | Andi Ina Kartika Sari | ||||||||||
Luas | |||||||||||
• Total | 46.717,48 km2 (18,037,72 sq mi) | ||||||||||
Populasi | |||||||||||
• Total | 9.400.283 | ||||||||||
• Peringkat | 16 | ||||||||||
• Kepadatan | 200/km2 (520/sq mi) | ||||||||||
Demografi | |||||||||||
• Agama | |||||||||||
• Bahasa | |||||||||||
• IPM | 74,60 (2023) tinggi [4] | ||||||||||
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) | ||||||||||
Kode pos | 90xxx, 91xxx, 92xxx (90111–92985)[5] | ||||||||||
Kode area telepon | Daftar
| ||||||||||
Kode ISO 3166 | ID-SN | ||||||||||
Pelat kendaraan | Daftar
| ||||||||||
Kode Kemendagri | 73 | ||||||||||
Kode BPS | 73 | ||||||||||
APBD | Rp 10.133.080.000.000,00-[6] (2023) | ||||||||||
PAD | Rp 5.801.320.000.000,00- (TA 2023)[6] | ||||||||||
DAU | Rp 2.525.244.049.000,00- (TA 2023)[7] | ||||||||||
Lagu daerah |
| ||||||||||
Rumah adat |
| ||||||||||
Senjata tradisional | Badik | ||||||||||
Flora resmi | Siwalan | ||||||||||
Fauna resmi | Julang sulawesi | ||||||||||
Situs web | sulselprov |
Sulawesi Selatan (Lontara: ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨔᨛᨒᨈ ) adalah sebuah provinsi di semenanjung selatan Sulawesi, Indonesia. Kepulauan Selayar di selatan Sulawesi juga merupakan bagian dari provinsi tersebut. Ibu kota provinsi ini berada di Kota Makassar. Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat, dan Laut Flores di selatan.
Sensus 2010 memperkirakan jumlah penduduk sebanyak 8.032.551 jiwa yang menjadikan Sulawesi Selatan sebagai provinsi terpadat di pulau itu (46% dari populasi Sulawesi ada di Sulawesi Selatan), dan provinsi terpadat keenam di Indonesia. Dan pada akhir 2023, penduduk Sulawesi Selatam meningkat menjadi 9.073.509.[2][8] Suku bangsa utama di Sulawesi Selatan adalah suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Perekonomian provinsi ini didasarkan pada pertanian, perikanan, dan pertambangan emas , magnesium , besi dan logam lainnya. pinisi adalah sebuah kapal layar tradisional Indonesia bertiang dua, masih digunakan secara luas oleh orang Bugis dan Makassar, sebagian besar untuk tujuan transportasi, kargo, dan penangkapan ikan antar pulau di kepulauan Indonesia.
Pada masa keemasan perdagangan rempah-rempah, dari abad ke-15 hingga ke-19, Sulawesi Selatan menjadi pintu gerbang Kepulauan Maluku. Ada sejumlah kerajaan kecil, termasuk dua yang menonjol, Kerajaan Gowa yang terletak di Makassar dan Kerajaan Bone yang terletak di Bone. Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) mulai beroperasi di wilayah tersebut pada abad ke-17. VOC kemudian bersekutu dengan Arung Palakka dan mereka mengalahkan kerajaan Gowa dalam mengambil kekayaan sumber alam di Nusantara serta hak Monopoli perdagangan. Arung Palakka kemudian menikmati hasil kerja sama tersebut dengan VOC Belanda. Raja Gowa, Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani Perjanjian Bungaya yang sangat mengurangi kekuasaan Gowa.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search