Sun Yat-sen

Sun Yat-sen
孫文 / 孫中山 / 孫逸仙
Potret Sun Yat-Sen
Presiden Sementara Republik Tiongkok
Masa jabatan
1 Januari 1912 – 10 Maret 1912
Wakil PresidenLi Yuanhong
Pengganti
Yuan Shikai
Sebelum
Kuomintang
Masa jabatan
10 Oktober 1919 – 12 Maret 1925
Pengganti
Zhang Renjie
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1866-11-12)12 November 1866
Xiangshan, Guangdong
Meninggal12 Maret 1925(1925-03-12) (umur 58)
Beijing
MakamMonumen Sun Yat-sen, Nanjing, Jiangsu
KebangsaanRepublik Tiongkok
Partai politikKuomintang
Suami/istriLu Muzhen (1885–1915)
Kaoru Otsuki (1903–1906)
Soong Ching-ling (1915–1925)
Chen Cui-fen (1892-1925)
AnakSun Fo
Sun Yan
Sun Wan
Fumiko Miyagawa (b. 1906)
Alma materSekolah Tinggi Kedokteran Tiongkok-Barat Hong Kong
PekerjaanDokter
Politikus
Revolusioner
Penulis
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan: Page using Template:Infobox officeholder with unknown parameter "religion" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Sun Yat-Sen (Hanzi: 孫逸仙, Pinyin: Sūn Yì-xian, 12 November 1866 – 12 Maret 1925) [2][3] adalah seorang pemimpin kunci revolusi Tiongkok dan diakui secara luas sebagai Bapak Negara Tiongkok Modern, baik di Republik Taiwan maupun di Tiongkok Daratan.

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Tiongkok masih diperintah oleh seorang kaisar Dinasti Qing. Dinasti Qing cenderung ingin mempertahankan nilai-nilai tradisional dan enggan beradaptasi dengan nilai modern. Sun Yat-sen yakin bahwa Tiongkok perlu ditata dengan cara baru melalui revolusi, yakni dengan mengubah sistem monarki absolut menjadi republik. Pada 1894, ia meninggalkan praktik kedokteran dan beralih ke politik, meski tak memiliki pendidikan di bidang politik. Ia pergi ke Hawaii dan membentuk organisasi Xinzhonghui (Masyarakat Tiongkok Bangkit). Organisasi ini menjadi cikal bakal pemberontakan melawai Dinasti Qing yang ia organisir di tahun-tahun berikutnya.[4]

Pada tahun 1895, ia memimpin suatu pemberontakan di Kanton, tetapi dapat diredam. Secara keseluruhan, ia memimpin sebelas kali revolusi terhadap Dinasti Qing dan akhirnya berhasil menumbangkan kekaisaran, sehingga kaisar harus turun takhta.[5] Tiongkok selanjutnya menjadi Republik Tiongkok pada tahun 1911 yang didirikan oleh Sun Yat-sen. Ia juga merupakan pendiri Partai Kuomintang (KMT), menjadi pejabat presiden pada 1911-1912 dan presiden pada 1923–1925.[4]

Sun dianggap sebagai salah satu pemimpin terbesar Tiongkok modern, tetapi dalam kehidupan politiknya dia selalu berjuang terus-menerus dan sering diasingkan. Setelah keberhasilan Revolusi Xinhai pada tahun 1911, ia dengan cepat mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Tiongkok yang baru didirikan dan menyerahkannya kepada Yuan Shikai. Sun pergi ke pengasingan di Jepang untuk keselamatan dirinya, tetapi kembali lagi ke Tiongkok untuk membentuk pemerintahan revolusioner sementara di Tiongkok Selatan sebagai pemerintahan tandingan selama Era Panglima Perang yang menguasai sebagian besar Tiongkok.[4]

Pada tahun 1923, ia mengundang perwakilan Komunis Internasional ke Kanton guna mengorganisasi kembali partainya dan membentuk aliansi rapuh dengan Partai Komunis Tiongkok. Dia tidak sempat menyaksikan partainya (KMT) menyatukan Tiongkok di bawah pimpinan Chiang Kai-shek, yang menjadi penggantinya, dalam Ekspedisi Utara. Sun meninggal di Beijing karena kanker kandung empedu pada 12 Maret 1925.[6]

Warisan utama Sun adalah filosofi politiknya yang dinamakan Tiga Prinsip Rakyat: Mínzú (民族主義, Mínzú Zhǔyì) atau nasionalisme (merdeka dari dominasi asing), Mínquán (民權主義, Mínquán Zhǔyì) atau "hak rakyat" (sering diartikan menjadi "demokrasi") dan (民生主義, Mínshēng Zhǔyì) atau mata pencaharian rakyat (terkadang diterjemahkan menjadi "komunitarianisme" atau "kesejahteraan").[7][8][9]

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Soong, 1997 p. 151-178
  2. ^ Singtao daily. Saturday edition. 23 October 2010. 特別策劃 section A18. Sun Yat-sen Xinhai revolution 100th anniversary edition 民國之父.
  3. ^ "Chronology of Dr. Sun Yat-sen". National Dr. Sun Yat-sen Memorial Hall. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-23. Diakses tanggal 15 March 2013. 
  4. ^ a b c "Sun Yat-sen | Biography, Achievements, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-11-08. 
  5. ^ "1925: Sun Yat-sen Wafat". Media Indonesia. Media Indonesia. Diakses tanggal 04 April 2018. 
  6. ^ Barth, Rolf F.; Chen, Jie (2 September 2016). "What did Sun Yat-sen really die of? A re-assessment of his illness and the cause of his death". Chinese Journal of Cancer. 35 (1): 81. doi:10.1186/s40880-016-0144-9. PMC 5009495alt=Dapat diakses gratis. PMID 27586157. 
  7. ^ "Three Principles of the People". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 15 May 2017. 
  8. ^ Schoppa, Keith R. [2000] (2000). The Columbia Guide to Modern Chinese History. Columbia university press. ISBN 0231500378, ISBN 9780231500371. p 73, 165, 186.
  9. ^ Sun Yat-sen (3 August 1924). "三民主義:民生主義 第一講 [Three Principles of the People : People's living]". 國父全集 [Father of the nation's scripts]. 中山學術資料庫系統 (dalam bahasa Tionghoa). hlm. 0129–0145. Diakses tanggal 30 December 2019. 我們國民黨提倡民生主義,已經有了二十多年,不講社會主義,祇講民生主義。社會主義和民生主義的範圍是甚麼關係呢?近來美國有一位馬克思的信徒威廉氏,深究馬克思的主義,見得自己同門互相紛爭,一定是馬克思學說還有不充分的地方,所以他便發表意見,說馬克思以物質為歷史的重心是不對的,社會問題才是歷史的重心;而社會問題中又以生存為重心,那才是合理。民生問題就是生存問題...... 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search