Timor Leste

Republik Demokratik Timor-Leste

República Democrática de Timor-Leste (Portugis)
Repúblika Demokrátika Timor Lorosa'e (Tetun)
SemboyanUnidade, Asaun, Progresu (Tetun)
Unidade, Acção, Progresso (Portugis)
(Terjemahan: "Persatuan, Tindakan, Kemajuan")
Lagu kebangsaan
Pátria
(Indonesia: "Tanah air")
Lokasi Timor Leste
Ibu kota
Dili
8°34′S 125°35′E / 8.56°S 125.58°E / -8.56; 125.58
Bahasa resmi
Bahasa nasional
Bahasa kerja
Agama 99,53% Kristen
- 97,57% Katolik Roma
- 1,96% Protestan
0,24% Islam
0,05% Buddha
0,02% Hindu
0,16% Lainnya
PemerintahanKesatuan semi-presidensial republik konstitusional[2][3][4]
• Presiden
José Ramos-Horta
Xanana Gusmão
LegislatifParlamento Nacional
Kemerdekaan 
Abad ke-16
28 November 1975
17 Juli 1976
• Administrasi oleh UNTAET
25 Oktober 1999
20 Mei 2002
Luas
 - Total
15,007 [5] km2 (ke-154)
 - Perairan (%)
dapat dihiraukan
Penduduk
 - Perkiraan 2022
1.445.006[6] (156)
 - Sensus Penduduk 2015
1.167.242[7]
78/km2
PDB (KKB)2020
 - Total
$5,315 miliar
$4.031[8]
PDB (nominal)2020
 - Total
$1,920 miliar
$1.456[8]
Gini (2014) 28,7[9]
rendah
IPM (2019)Steady 0,607[10]
sedang · ke-131
Mata uangKoin centavo Timor Leste
Dolar Amerika Serikat ($)
(USD)
Zona waktuWaktu Timor-Leste
(UTC+9)
Lajur kemudikiri
Kode telepon+670
Kode ISO 3166TL
Ranah Internet.tl
Situs web resmi
www.timor-leste.gov.tl
  1. Kelima belas "bahasa nasional" tersebut diakui oleh Konstitusi.
  2. Indonesia menyerbu Timor Timur pada tahun 1975—1999.
  3. Didefinisikan sebagai restorasi oleh Konstitusi.
  4. Koin Centavo juga digunakan.
  5. .tp telah dihapus.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Timor-Leste (bahasa Tetun: Timór Lorosa'e), atau secara resmi bernama Republik Demokratik Timor-Leste[11] (bahasa Portugis: República Democrática de Timor-Leste,[12] bahasa Tetun: Repúblika Demokrátika Timor Lorosa'e),[13] yang sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara pulau di Asia Tenggara.[14] Negara ini berada di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan eksklave Oe-Cusse Ambeno di Timor Barat.

Timor Timur dijajah oleh Portugal pada abad ke-16, dan dikenal sebagai Timor Portugis sampai 28 November 1975, ketika Front Revolusi Kemerdekaan Timor-Leste (FRETILIN) mengumumkan kemerdekaan wilayah tersebut. Sembilan hari kemudian, Indonesia melakukan invasi dan kemudian menganeksasi Timor Timur. Timor Timur dinyatakan sebagai provinsi ke-27 oleh Indonesia pada tahun berikutnya. Pendudukan Indonesia di Timor Timur ditandai oleh konflik yang sangat keras selama beberapa dasawarsa antara kelompok separatis (khususnya FRETILIN) dan militer Indonesia.[15]

Pada tanggal 30 Agustus 1999, dalam sebuah referendum yang disponsori Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mayoritas rakyat Timor Timur memilih untuk lepas dan merdeka dari Indonesia. Segera setelah referendum, milisi anti-kemerdekaan Timor-Leste - yang diorganisir dan didukung oleh militer Indonesia - memulai kampanye militer bumi hangus. Milisi membunuh sekitar 1.400 rakyat Timor Timur dan dengan paksa mendorong 300.000 rakyat mengungsi ke Timor Barat. Mayoritas infrastruktur hancur dalam gerakan militer ini. Pada tanggal 20 September 1999, Angkatan Udara Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) dikirim ke Timor Timur untuk mengakhiri kekerasan. Setelah masa transisi yang diorganisasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara dan secara resmi merdeka dari Indonesia pada tanggal 20 Mei 2002.[16] Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor-Leste" sebagai nama resmi.

Pada tahun 2011, Timor-Leste mengumumkan niatnya untuk mendapatkan status keanggotaan dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan mengajukan diri menjadi anggota kesebelas.[17] Timor-Leste merupakah salah satu dari hanya dua negara di Asia yang mayoritas agama penduduknya adalah Kristen, negara lainnya adalah Filipina.

  1. ^ "Nationality, Citizenship, and Religion". Government of Timor-Leste. 25 Oktober 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2019. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  2. ^ Shoesmith, Dennis (March–April 2003). "Timor-Leste: Divided Leadership in a Semi-Presidential System". Asian Survey. 43 (2): 231–252. doi:10.1525/as.2003.43.2.231. ISSN 0004-4687. OCLC 905451085. Sistem semi-presidensial di negara baru Timor-Leste telah melembagakan perjuangan politik antara presiden, Xanana Gusmão, dan perdana menteri, Mari Alkatiri. Ini telah mempolarisasikan aliansi politik dan mengancam kelangsungan hidup negara baru. Makalah ini menjelaskan perpecahan ideologis dan sejarah persaingan antara dua aktor politik utama ini. Adopsi Marxisme oleh Fretilin pada tahun 1977 menyebabkan penolakan Gusmão terhadap partai pada 1980-an dan keputusannya untuk menyingkirkan Falintil, gerakan gerilya, dari kontrol Fretilin. Perebutan kekuasaan antara kedua pemimpin ini kemudian diperiksa dalam transisi menuju kemerdekaan. Ini termasuk laporan politisasi pasukan pertahanan dan kepolisian serta upaya Menteri Administrasi Internal Rogério Lobato untuk menggunakan veteran Falintil yang tidak puas sebagai pasukan balasan bagi loyalis Gusmão dalam angkatan bersenjata. Kerusuhan Dili 4 Desember 2002 dijelaskan dalam konteks perjuangan politik ini. 
  3. ^ Neto, Octávio Amorim; Lobo, Marina Costa (2010). "Between Constitutional Diffusion and Local Politics: Semi-Presidentialism in Portuguese-Speaking Countries" (PDF). APSA 2010 Annual Meeting Paper. SSRN 1644026alt=Dapat diakses gratis. Diakses tanggal 25 August 2017. 
  4. ^ Beuman, Lydia M. (2016). Political Institutions in East Timor: Semi-Presidentialism and Democratisation. Abingdon, Oxon: Routledge. ISBN 978-1317362128. LCCN 2015036590. OCLC 983148216. Diakses tanggal 18 August 2017 – via Google Books. 
  5. ^ "East Timor Geography". www.easttimorgovernment.com. 
  6. ^ "Explore all countries–Timor Leste". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022. 
  7. ^ "2015 Census shows population growth moderating". Government of Timor-Leste. 25 October 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 February 2016. Diakses tanggal 24 July 2016. 
  8. ^ a b "Report for Selected Countries and Subjects". www.imf.org. Diakses tanggal 4 May 2019. 
  9. ^ "GINI index (World Bank Estimate)". The World Bank. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  10. ^ "Human Development Report 2019" (PDF). United Nations Development Programme. 2019. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  11. ^ "UNGEGN list of country names" (PDF). United Nations Group of Experts on Geographical Names. 2–6 May 2011. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2011-08-11. Diakses tanggal 14 August 2016. 
  12. ^ "Constituição da República Democrática de Timor" (PDF). Government of Timor-Leste. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2019-11-14. Diakses tanggal 2 September 2016. 
  13. ^ "Konstituisaun Repúblika Demokrátika Timór-Leste" (PDF). Government of Timor-Leste. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-05-17. Diakses tanggal 2 September 2016. 
  14. ^ CIA (29 November 2012). "East and Southeast Asia:Timor-Leste". The World Factbook. Washington, DC: Central Intelligence Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-28. Diakses tanggal 16 December 2012. 
  15. ^ "WebCite query result". www.webcitation.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-29. Diakses tanggal 2017-05-12. 
  16. ^ "UNANIMOUS ASSEMBLY DECISION MAKES TIMOR-LESTE 191ST UNITED NATIONS MEMBER STATE | Meetings Coverage and Press Releases". www.un.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-19. Diakses tanggal 2017-05-12. 
  17. ^ PCL., Post Publishing. "Bangkok Post". www.bangkokpost.com. Diakses tanggal 2017-05-12. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search