Kematian

Tengkorak manusia digunakan secara umum sebagai simbol kematian
Sang maut sedang menumbuhkan bunganya, dalam lukisan Kuoleman Puutarha (The Garden of Death), karya pelukis simbolis Finlandia, (Hugo Simberg (1906)

Kematian adalah penghentian permanen dan tidak dapat dikembalikan dari semua fungsi biologis yang menopang makhluk hidup.[1] Kematian otak kadang-kadang digunakan sebagai definisi hukum kematian.[2] Sisa-sisa makhluk hidup yang sebelumnya hidup biasanya mulai membusuk segera setelah kematian. Kematian adalah proses universal yang tak terhindarkan dan pada akhirnya akan terjadi pada semua makhluk hidup. Proses serupa yang terjadi pada komponen penyusun makhluk hidup, seperti sel atau jaringan, disebut nekrosis. Sesuatu yang tidak dianggap sebagai organisme hidup, seperti virus, dapat dihancurkan secara fisik tetapi tidak bisa dikatakan mati.

Pada awal abad ke-21, lebih dari 150 ribu manusia meninggal setiap harinya.[3]

Banyak budaya dan agama memiliki gagasan tentang kehidupan setelah kematian. Beberapa agama dan kepercayaan juga memiliki gagasan penilaian perbuatan baik dan buruk dalam hidup seseorang (surga, neraka, karma, Reinkarnasi, Dan Lain Sebagainya) .

  1. ^ "death". Dictionary.com Unabridged. Random House. Diakses tanggal 2021-02-27. 
  2. ^ "brain death". Dictionary.com Unabridged. Random House. Diakses tanggal 2021-02-27. 
  3. ^ Aubrey D.N.J, de Grey (2007). "Life Span Extension Research and Public Debate: Societal Considerations" (PDF). Studies in Ethics, Law, and Technology. 1 (1, Article 5). CiteSeerX 10.1.1.395.745alt=Dapat diakses gratis. doi:10.2202/1941-6008.1011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 13 October 2016. Diakses tanggal 20 March 2009. roughly 150,000 deaths that occur each day across the globe 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search