Front Barat (Perang Dunia I)

Front Barat
Bagian dari Perang Dunia I

Tentara Britania terluka di Bernafay Wood selama Pertempuran Somme, 19 Juli 1916.
Tanggal4 Agustus 1914 – 11 November 1918
(4 tahun, 3 bulan dan 1 minggu)
LokasiBelgia, timur laut Prancis, Alsace-Lorraine (sekarang Prancis) dan barat Jerman
Hasil

Kemenangan menentukan Entente

Pihak terlibat

Kekuatan Sekutu:
Prancis Prancis

Britania Raya Imperium Britania

 Amerika Serikat (dari 1917)
 Belgia
 Italia (dari 1915)
Portugal Portugal (dari 1916)
Kekaisaran Rusia Kekaisaran Rusia (hingga 1917)
Thailand Siam (dari 1918)

Kekuatan Sentral:

 Kekaisaran Jerman
 Austria-Hungaria
Kekuatan
Prancis 7.935.000[1]
Britania Raya 5.399.563[2]
Amerika Serikat 2.200.000[3]
Belgia 267.000[4]
Total: ~16.000.000
Kekaisaran Jerman 13.250.000[1]
Korban

~7.500.000

Perincian
  • Korban menurut negara
    • Prancis 4.808.000
    • Kekaisaran Britania 2.264.200
    • Amerika Serikat 286.330
    • Belgia 93.100
    • Portugal: 22.120
    • Kerajaan Italia (1861–1946) 20.870
    • Rusia 4.542[5]
    • warga sipil tewas: 534.500

~5.500.000

Perincian
  • Korban menurut negara
    • Kekaisaran Jerman
      Peringatan: Page using Template:Flagicon with unknown parameter "name" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
      5.490.300
    • Austria-Hungaria 17.300
    • warga sipil tewas: 424.000[a]

Front Barat atau Teater Barat adalah teater perang utama selama Perang Dunia I. Menyusul pecahnya perang pada bulan Agustus 1914, Angkatan Darat Jerman menyerang Front Barat dengan terlebih dahulu menginvasi Luksemburg dan Belgia, kemudian memperoleh penguasaan militer atas daerah industri yang penting di Prancis. Puncak serangan tersebut secara dramatis berubah menjadi Pertempuran Marne. Menyusul perlombaan menuju laut, kedua belah pihak menggali sepanjang garis berkelok-kelok dari parit berbenteng, membentang dari Laut Utara ke Swiss berbatasan dengan Prancis. Garis ini secara esensial tidak berubah pada sebagian besar perang.

Antara tahun 1915 dan 1917 ada beberapa serangan besar di sepanjang front ini. Serangan tersebut menggunakan pengeboman artileri besar-besaran dan memobilisasi gerakan maju infanteri. Namun, kombinasi pertahanan parit, emplasemen senapan mesin, kawat berduri, dan artileri berulang kali menimbulkan korban parah pada penyerang dan pembela serangan balik. Akibatnya, tidak ada kemajuan signifikan yang dibuat. Di antara yang paling mematikan dari serangan-serangan ini adalah Pertempuran Verdun, pada tahun 1916, dengan gabungan 700.000 korban (perkiraan), Pertempuran Somme, juga pada tahun 1916, dengan lebih dari satu juta korban jiwa (perkiraan), dan Pertempuran Passchendaele, pada tahun 1917, dengan sekitar 600.000 korban (perkiraan).

Dalam upaya untuk memecahkan kebuntuan, kedua belah pihak mencoba teknologi militer baru, termasuk gas beracun, pesawat udara, dan tank. Namun itu terjadi hanya setelah adopsi taktik yang lebih baik sehingga beberapa tingkat mobilitas diperbarui. Serangan Spring Angkatan Darat Jerman tahun 1918 dimungkinkan karena adanya Perjanjian Brest-Litovsk yang menandai berakhirnya konflik di Front Timur. Dengan menggunakan taktik infiltrasi yang baru saja diperkenalkan, tentara Jerman maju hampir 100 kilometer (60 mil) ke barat, yang menandai pergerakan maju terjauh kedua belah pihak sejak 1914 dan sangat hampir berhasil memaksa sebuah terobosan.

Meskipun front ini umumnya bersifat stagnan, teater ini akan terbukti menentukan. Kemajuan yang tak terhindarkan dari tentara Sekutu selama paruh kedua tahun 1918 meyakinkan komandan Jerman bahwa kekalahan tidak dapat dielakkan, dan pemerintah dipaksa untuk menuntut syarat gencatan senjata. Ketentuan perdamaian disepakati dengan ditandatanganinya Perjanjian Versailles pada tahun 1919.

  1. ^ a b ILO 1925, hlm. 29.
  2. ^ SWO 1922, hlm. 742.
  3. ^ Ayres 1919, hlm. 105.
  4. ^ Military Casualties-World War-Estimated", Statistics Branch, GS, War Department, 25 February 1924; cited in World War I: People, Politics, and Power, published by Britannica Educational Publishing (2010) Page 219
  5. ^ The Volunteers of the Russian Expeditionary Corps in the Moroccan Division during the Second Battle of Marne di Wayback Machine (diarsipkan tanggal January 19, 2008), by Henri Maurel. Retrieved 14 March 2009.
  6. ^ Grebler & Winkler 1940, hlm. 78.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan


© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search