Kleinstaaterei

Peta Kekaisaran Romawi Suci pada tahun 1789.

Kleinstaaterei (Jerman: [ˌklaɪnʃtaːtəˈʁaɪ]) adalah istilaha peyoratif dalam bahasa Jerman yang mengacu kepada perpecahan wilayah Jerman dan sekitarnya pada masa Kekaisaran Romawi Suci (terutama seusai Perang Tiga Puluh Tahun) dan pada masa Konfederasi Jerman pada paruh pertama abad ke-19.[1] Pada masa tersebut, Jerman terdiri dari banyak sekali kepangeranan, keuskupan, dan kota kekaisaran bebas, dan wilayah beberapa negara hanya terbatas pada suatu kota atau bahkan biara. Jumlah negara-negara Jerman pada abad ke-18 diperkirakan bervariasi antara 294 hingga 348[2] atau bahkan lebih. Selain itu, banyak negara Jerman yang memiliki wilayah yang terpencar-pencar yang biasanya didapat dari pernikahan politik. Ditambah lagi sebagian besar negara memiliki paling tidak satu atau dua enklave atau eksklave. Pada musim panas tahun 1789, Wilhelm von Humboldt muda bersama teman-temannya meninggalkan ibu kota Kepangeranan Braunschweig-Wolfenbüttel di Braunschweig dan pergi ke Prancis untuk mengamati peristiwa revolusi di sana. Untuk mencapai perbatasan Prancis, mereka harus masuk dan keluar dari enam kadipaten, empat keuskupan, dan satu kota kekaisaran bebas (Aachen).[3]

  1. ^ Historian J. Whaley defines Kleinstaaterei as "A (pejorative) term coined in the early 19th century to denote the extreme territorial fragmentation of the Reich". J. Whaley, Germany and the Holy Roman Empire (1493-1806), Oxford University Press, 2011, vol. 2, hlm. 653 (Glossary).
  2. ^ The Times, Atlas of European History, Harper Collins, 1994, hlm. 127
  3. ^ E. D. Brose, German History 1789-1871, From the Holy Roman Empire to the Bismarckian Reich, Berghahn Books, 1997, hlm. 4.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search