Nikel

28Ni
Nikel
Sepotong nikel berukuran 3 cm
Garis spektrum nikel
Sifat umum
Nama, lambangnikel, Ni
Pengucapan/nikêl/[1]
Penampilanberkilau, metalik, dan perak dengan semburat emas
Nikel dalam tabel periodik
Perbesar gambar

28Ni
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson


Ni

Pd
kobaltnikeltembaga
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)28
Golongangolongan 10
Periodeperiode 4
Blokblok-d
Kategori unsur  logam transisi
Berat atom standar (Ar)
  • 58,6934±0,0004
  • 58,693±0,001 (diringkas)
Konfigurasi elektron[Ar] 4s2 3d8 atau [Ar] 4s1 3d9 (lihat teks)
Elektron per kelopak2, 8, 16, 2 atau 2, 8, 17, 1
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat
Titik lebur1728 K ​(1455 °C, ​2651 °F)
Titik didih3003 K ​(2730 °C, ​4946 °F)
Kepadatan mendekati s.k.8,908 g/cm3
saat cair, pada t.l.7,81 g/cm3
Kalor peleburan17,48 kJ/mol
Kalor penguapan379 kJ/mol
Kapasitas kalor molar26,07 J/(mol·K)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T (K) 1783 1950 2154 2410 2741 3184
Sifat atom
Bilangan oksidasi−2, −1, 0, +1,[2] +2, +3, +4[3] (oksida agak basa)
ElektronegativitasSkala Pauling: 1,91
Energi ionisasike-1: 737,1 kJ/mol
ke-2: 1753,0 kJ/mol
ke-3: 3395 kJ/mol
(artikel)
Jari-jari atomempiris: 124 pm
Jari-jari kovalen124±4 pm
Jari-jari van der Waals163 pm
Lain-lain
Kelimpahan alamiprimordial
Struktur kristalkubus berpusat muka (fcc)
Struktur kristal Face-centered cubic untuk nikel
Kecepatan suara batang ringan4900 m/s (pada s.k.)
Ekspansi kalor13,4 µm/(m·K) (suhu 25 °C)
Konduktivitas termal90,9 W/(m·K)
Resistivitas listrik69,3 nΩ·m (suhu 20 °C)
Arah magnetferomagnetik
Modulus Young200 GPa
Modulus Shear76 GPa
Modulus curah180 GPa
Rasio Poisson0,31
Skala Mohs4,0
Skala Vickers638 MPa
Skala Brinell667–1600 MPa
Nomor CAS7440-02-0
Sejarah
Penemuan dan isolasi pertamaAxel F. Cronstedt (1751)
Isotop nikel yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
58Ni 68,077% stabil
59Ni renik 7,6×104 thn ε 59Co
60Ni 26,223% stabil
61Ni 1,140% stabil
62Ni 3,635% stabil
63Ni sintetis 100 thn β 63Cu
64Ni 0,926% stabil
| referensi | di Wikidata

Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Nikel termasuk logam transisi, dan memiliki sifat keras serta ulet.[4] Nikel juga tergolong dalam grup logam besi-kobalt, yang dapat menghasilkan paduan yang sangat berharga.[5] Nikel murni berbentuk bubuk untuk memaksimalkan luas permukaan reaktif, memiliki aktivitas kimia yang signifikan, tetapi potongan yang besar lambat bereaksi dengan udara dalam kondisi normal karena lapisan teroksidasi terbentuk di permukaan dan mencegah korosi lebih lanjut (pasivasi). Meski begitu, nikel murni hanya ditemukan di kerak bumi dalam jumlah kecil, biasanya di batuan ultrabasa,[6][7] dan di dalam meteorit besi atau siderit yang tidak terpapar oksigen saat berada di luar atmosfer Bumi.

Nikel di dalam meteorit ditemukan bersama dengan besi, yang berasal dari supernova. Campuran besi–nikel diperkirakan menyusun inti luar dan inti dalam bumi.[8]

Penggunaan nikel (sebagai paduan nikel-besi) dimulai sejak 3500 SM. Nikel pertama kali diklasifikasikan sebagai unsur kimia pada tahun 1751 oleh Axel Fredrik Cronstedt, yang awalnya mengira bijih tersebut sebagai mineral tembaga, di tambang kobalt di Los, Hälsingland, Swedia. Nama elemen ini berasal dari peri nakal dari mitologi penambang Jerman, Nickel (mirip dengan Nick Lama), yang mempersonifikasikan fakta bahwa bijih tembaga–nikel tidak bisa dimurnikan menjadi tembaga. Sumber nikel yang penting secara ekonomi adalah bijih besi limonit, yang mengandung 1–2% nikel. Mineral bijih nikel penting lainnya termasuk pentlandit dan campuran silikat alami yang kaya nikel yang dikenal sebagai garnierit. Lokasi produksi utama terletak di wilayah Sudbury di Kanada (yang diperkirakan berasal dari meteorit), Kaledonia Baru, dan Norilsk di Rusia.

Nikel secara perlahan teroksidasi oleh udara pada suhu normal dan dianggap tahan korosi. Dalam sejarah, nikel digunakan untuk pelapisan besi dan kuningan, melapisi peralatan kimia, dan membuat paduan tertentu yang mempertahankan polesan perak tinggi, seperti perak Jerman. Sekitar 9% digunakan untuk lapisan nikel tahan korosi. Benda yang dilapisi nikel terkadang memicu alergi nikel. Nikel banyak digunakan dalam uang logam, walaupun kenaikan harga telah menyebabkan penggantian nikel dengan logam yang lebih murah dalam beberapa tahun terakhir.

Nikel adalah salah satu dari empat elemen (yang lainnya adalah besi, kobalt, dan gadolinium)[9] yang bersifat feromagnetik pada suhu normal. Magnet permanen Alnico yang mengandung nikel memiliki kekuatan sedang antara magnet permanen besi dan magnet tanah jarang. Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri. Nikel penting pada zaman modern, terutama untuk paduan; sekitar 68% digunakan untuk baja tahan karat. 10% digunakan untuk paduan nikel–tembaga, 7% untuk baja paduan, 3% untuk pengecoran, 9% untuk pelapisan dan 4% dalam penggunaan lain, yang termasuk sektor baterai yang cepat berkembang.[10] Sebagai suatu senyawa, nikel memiliki kegunaan pembuatan bahan kimia khusus, seperti katalis untuk hidrogenasi (untuk ini digunakan nikel Raney), katoda untuk baterai, pigmen, dan perawatan permukaan logam.[11] Nikel merupakan nutrisi yang penting untuk sebagian mikroorganisme dan tumbuhan yang memiliki enzim dengan nikel sebagai situs aktifnya.

  1. ^ (Indonesia) "Nikel". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  2. ^ Pfirrmann, Stefan; Limberg, Christian; Herwig, Christian; Stößer, Reinhard; Ziemer, Burkhard (2009). "A Dinuclear Nickel(I) Dinitrogen Complex and its Reduction in Single-Electron Steps". Angewandte Chemie International Edition. 48 (18): 3357–61. doi:10.1002/anie.200805862. PMID 19322853. 
  3. ^ Carnes, Matthew; Buccella, Daniela; Chen, Judy Y.-C.; Ramirez, Arthur P.; Turro, Nicholas J.; Nuckolls, Colin; Steigerwald, Michael (2009). "A Stable Tetraalkyl Complex of Nickel(IV)". Angewandte Chemie International Edition. 48 (2): 290–4. doi:10.1002/anie.200804435. PMID 19021174. 
  4. ^ Hammond, C.R.; Lide, C. R. (2018). "The elements". Dalam Rumble, John R. CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-99th). Boca Raton, FL: CRC Press. hlm. 4.22. ISBN 9781138561632. 
  5. ^ "INVENTARISASI SUMBERDAYA ALAM KABUPATEN KONAWE UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA". ResearchGate. Diakses tanggal 2020-09-01. 
  6. ^ Anthony, John W.; Bideaux, Richard A.; Bladh, Kenneth W.; Nichols, Monte C., ed. (1990). "Nickel" (PDF). Handbook of Mineralogy. Vol. I. Chantilly, VA, US: Mineralogical Society of America. ISBN 978-0962209703. 
  7. ^ "Nickel: Nickel mineral information and data". Mindat.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2016. Diakses tanggal 2016-03-02. 
  8. ^ Stixrude, Lars; Waserman, Evgeny; Cohen, Ronald (November 1997). "Composition and temperature of Earth's inner core". Journal of Geophysical Research. 102 (B11): 24729–24740. Bibcode:1997JGR...10224729S. doi:10.1029/97JB02125. 
  9. ^ Coey, J. M. D.; Skumryev, V.; Gallagher, K. (1999). "Rare-earth metals: Is gadolinium really ferromagnetic?". Nature. 401 (6748): 35–36. Bibcode:1999Natur.401...35C. doi:10.1038/43363. 
  10. ^ "Nickel Use In Society". Nickel Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 21, 2017. 
  11. ^ "Nickel Compounds – The Inside Story". Nickel Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-31. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search